Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 5 Planet Bisa Dilihat dengan Mata Telanjang dari Bumi, Tak Perlu Teleskop!
Advertisement . Scroll to see content

Aneh, Exoplanet Ini Punya Awan Logam

Selasa, 22 Februari 2022 - 09:45:00 WIB
 Aneh, Exoplanet Ini Punya Awan Logam
Aneh, Exoplanet Ini Punya Awan Logam (Foto: Patricia Klein and MPIA)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Di jajaran exoplanet aneh ada WASP-121b. Exoplanet ini sangat dekat dengan bintangnya, sehingga tidak hanya suhu permukaannya yang diperkirakan mencapai 4.600 derajat Fahrenheit tapi gaya gravitasi menarik planet ini dan membentuknya seperti bola. 

Sekarang, penelitian baru mengungkapkan seperti apa cuaca di planet neraka ini. Terletak 855 tahun cahaya, planet ini adalah tipe yang disebut Jupiter panas karena massanya sebanding dengan Jupiter, 1,2 kali massanya.

Tapi, diameternya hampir dua kali lebih besar. Salah satu alasan mengapa planet ini memiliki kondisi ekstrim adalah karena dekat dengan bintangnya sehingga terkunci secara pasang surut, artinya satu sisi planet yang disebut sisi siang selalu menghadap bintang dan memiliki suhu terpanas.

Sedangkan sisi yang lebih dingin yang disebut sisi malam selalu menghadap ke bintang. menjauh dari bintang ke luar angkasa. Dalam studi baru ini, para peneliti dari Max Planck Institute for Astronomy melihat siklus air antara siang dan malam planet. 

Di sana selalu terlalu panas untuk air membentuk awan, tapi itu tidak berarti tak ada langit berawan di sana. Para peneliti menemukan sisi malam memiliki beberapa fenomena cuaca liar termasuk awan logam. 

Awan terdiri atas logam seperti besi, magnesium, kromium, dan vanadium, yang meleleh menjadi bentuk gasnya di siang hari dan mengembun menjadi awan cair di malam hari. Dan itu semakin aneh. 

Para peneliti tidak menemukan indikasi aluminium atau titanium di atmosfer, yang mereka harapkan. Mereka berpikir logam-logam ini pasti telah mengembun dan jatuh sebagai hujan di tingkat atmosfer yang lebih rendah yang tidak dapat mereka lihat.

“Hujan ini tidak seperti yang diketahui di Tata Surya,” tulis Institut Astronomi Max Planck sebagaimana dikutip dari Digital Trends. 

Misalnya, aluminium mengembun dengan oksigen untuk membentuk senyawa korundum. Dengan pengotor kromium, besi, titanium, atau vanadium, kita mengenalnya sebagai ruby atau safir. Permata cair karena itu bisa menjadi hujan di belahan malam WASP-121 b.

Para peneliti ingin mempelajari planet ini secara lebih rinci untuk mempelajari cara-cara anehnya, dan mereka berencana untuk mengamatinya lebih lanjut menggunakan Teleskop Luar Angkasa James Webb yang baru diluncurkan.

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut