Asteroid Seukuran Mobil Melintasi Bumi dalam Jarak Terdekat
CALIFORNIA, iNews.id - Sebuah asteroid seukuran mobil terbang dalam jarak 1.830 mil dari Bumi akhir pekan. Tapi, astronom NASA tidak menemukannya hingga asteroid itu lewat.
Batu luar angkasa, yang oleh para ahli dijuluki sebagai 2020 QG, sekarang memegang rekor penerbangan terdekat yang diketahui di Bumi. Tapi, penerbangan ini tidak menimbulkan dampak.
Asteroid lewat belahan Bumi Selatan dengan jarak yang sama dari permukaan Bumi seperti perjalanan dari Kopenhagen, Denmark ke Malaga di Spanyol. Asteroid itu pertama kali ditemukan oleh Palomar Observatory di California sekitar enam jam usai melawati Bumi terdekat sekitar pukul 21.00 waktu setempat dan menuju kembali ke luar angkasa.
"Asteroid itu mendekat tanpa terdeteksi dari arah Matahari. Kami tidak melihatnya datang," kata Direktur NASA Center for Near Earth Object Studies Paul Chodas sebagaimana dikutip dari Daily Mail, Rabu (19/8/2020).
Menurut astronom, batuan luar angkasa itu melintas dengan kecepatan sekitar 7,7 mil per detik atau sekitar 27.720 mil per jam. Beruntung, bahkan jika 2020 QG berada di jalur tabrakan dengan Bumi, kemungkinan besar tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Menurut NASA, batuan luar angkasa itu kemungkinan berdiameter antara 6-18 kaki. Artinya, batuan kemungkinan akan hancur saat memasuki atmosfer Bumi, dengan hanya pecahan kecil yang memiliki peluang mencapai tanah.
"Pendekatan terdekat kemarin adalah yang paling dekat dalam catatan, jika Anda mengabaikan beberapa asteroid yang diketahui telah benar-benar berdampak pada planet kita," ujar Dr Chodas.
2020 QG serupa dengan asteroid lain yang masuk ke atmosfer Bumi. 2018 LA dengan diameter 9-12 kaki, yang mencapai Bumi pada 2 Juni 2018. Batuan luar angkasa ini terbakar di Afrika, dan jika ada pecahan kecil yang menabrak tanah, tidak ada kerusakan atau cedera yang dilaporkan.
Sebagai perbandingan, meteor Chelyabinsk yang meledak di atas Rusia pada pertengahan Februari 2013, menghancurkan ribuan jendela bangunan di area yang luas dan menyebabkan 112 orang dirawat di rumah sakit, setidaknya berukuran 10 kali lebih besar.
Editor: Dini Listiyani