Astronom Tangkap Katai Putih Menyala dan Mati untuk Pertama Kali
SAN FRANCISCO, iNews.id - Bintang katai putih adalah salah satu objek langit yang paling banyak dipelajari dan dipahami alam semesta. Tapi, mereka masih mampu mengejutkan para ilmuwan.
Para astronom yang menggunakan Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS) NASA sedang mempelajari kata putih dalam sistem bintang biner saat mereka tiba-tiba menangkapnya hidup dan mati selama 30 menit.
Para peneliti, yang dipimpin Dr. Simone Scaringi di Centre for Extragalactic Astronomy sedang mempelajari bagaimana katai putih menggunakan materi dari pasangan bintangnya saat mereka mengamati kecerahan bintang tiba-tiba anjlok. Pengamatan diterbitkan minggu ini di jurnal Nature Astronomy.
"Melihat kecerahan TW Pictoris merosot dalam 30 menit itu sendiri luar biasa karena belum pernah terlihat pada katai putih akresi lainnya dan sama sekali tidak terduga dari pemahaman kami tentang bagaimana sistem ini seharusnya memberi makan melalui cakram akresi. Sepertinya menyala dan mati," kata Scaringi.
Pergeseran semacam ini tidak biasa terjadi pada objek lain seperti bintang neutron. Tapi ini adalah pertama kalinya diamati pada katai putih, yang membuatnya sangat menarik bagi para astronom untuk mempelajari fisika 'pertambahan'.
Akresi adalah proses di mana sejumlah besar material terakumulasi dari sumber ke piringan berputar di sekitar pusat gravitasi yang perlahan menyerap material. Yang paling terkenal, cincin Saturnus adalah bentuk piringan akresi, seperti piringan yang mengelilingi lubang hitam supermasif di jantung galaksi M87, yang merupakan lubang hitam pertama yang pernah dicitrakan secara langsung pada tahun 2019.
Layaknya piringan akresi di sekitar lubang hitam supermasif M87, piringan akresi di sekitar bintang katai putih juga menyebabkannya bersinar terang karena materi yang berakselerasi cepat di tepi bagian dalam piringan menghasilkan gelombang radio yang dapat dideteksi oleh para astronom. Gelombang radio inilah yang dipelajari Scaringi untuk memahami fisika di balik proses ini saat dimainkan di seluruh alam semesta.
"Secara umum proses akresi tidak memiliki 'celah' jangka pendek. Apa yang umumnya terjadi dalam sistem jenis ini adalah bahwa bintang donor yang mengorbit di sekitar katai putih terus memberi makan pada cakram akresi. Saat materi cakram akresi perlahan-lahan tenggelam lebih dekat ke arah katai putih, umumnya menjadi lebih terang, dan akhirnya membuatnya ke putih. permukaan kerdil," kata Dr. Scaringi kepada TechRadar melalui email.
Editor: Dini Listiyani