Astronom Temukan Bulan Baru Mengorbit Uranus dan Neptunus

JAKARTA, iNews.id - Tim peneliti internasional melihat Bulan tambahan yang mengelilingi Uranus untuk pertama kalinya hampir dua dekade. Mereka juga melihat dua Bulan baru yang mengorbit Neptunus.
Penemuan diumumkan pada 23 Februari oleh International Astronomical Union's Minor Planet Center, organisasi ilmiah yang bertanggung jawab untuk menentukan komet, planet, dan Bulan di Tata Surya.
"Tiga Bulan yang baru ditemukan adalah Bulan paling redup yang pernah ditemukan di sekitar dua planet raksasa es menggunakan teleskop berbasis darat. Butuh pemrosesan gambar khusus untuk mengungkapkan objek samar tersebut," kata Astrono Scott S. Sheppard.
Sekadar informasi, Uranus sekarang mempunyai 28 Bulan yang diketahui. Bulan baru untuk sementara dinamai S/2023 U1, tapi pada akhirnya akan diberi nama sesuai karakter dari drama Shakespeare.
Bulan Uranus mencakup Puck, Titania, dan Oberon terinspirasi dari A Midsummer Night's Drame. Sedangkan Bulan Miranda terinspirasi dari The Tempest.
Dengan lebar hanya lima mil, S/2023 U1 kemungkinan merupakan Bulan terkecil Uranus yang diketahui. Satelit kecil ini membutuhkan waktu 680 hari untuk mengorbit planet ini.
Shepherd pertama kali melihat S/2023 U1 pada 4 November 2023, menggunakan teleskop Magellan di Observatorium Las Campanas Carnegie Science di Chili. Pengamatan lanjutan dilakukan satu bulan kemudian.
Marina Brozovic dan Bob Jacobson dari Jet Propulsion Laboratory NASA kemudian membantu Shepherd menentukan kemungkinan orbit Bulan.
Dengan penemuan baru ini, planet Neptunus sekarang mempunyai 16 satelit yang diketahui. Dua Bulan baru Neptunus yang baru ditemukan sementara dinamakan S/2002 N5. Lebarnya 14 mil dan tampaknya berada dalam orbit 9 tahun di sekitar Neptunus.
Sementara Bulan dengan nama S/2021 N1 mempunyai lebar sekitar 8,6 lebarnya. Bulan mengelilingi planet setiap 27 tahun. Kedua Bulan baru Neptunus akan diberi nama berdasarkan dewa laut dan nimfa dalam mitologi Yunani.
Dua Bulan baru Neptunus pertama kali ditemukan pada September 2021. Shepherd bekerja dengan David Tholen dari University of Hawaii, Chad Trujillo dari Northern Arizona University, dan Patryk Sofia Lykawa dari Kindai University, dan teleskop Subaru mendeteksi Bulan.
Mereka mengonfirmasi orbit Bulan lebih terang selama sekitar dua tahun dan melakukan observasi lanjutan dengan teleskop Magellan, sebagaimana dikutip Popsci.
“Setelah orbit S/2002 N5 di sekitar Neptunus ditentukan menggunakan observasi 2021, 2022, dan 2023, objek tersebut ditelusuri kembali ke sebuah objek yang terlihat di dekat Neptunus pada tahun 2003 tapi hilang sebelum dapat dipastikan mengorbit planet tersebut,” kata Sheppard.
Editor: Dini Listiyani