Astronom Temukan Sinyal Aneh di Planet Panas dengan Hujan Besi
SAN FRANCISCO, iNews.id - Tahun lalu, para astronom mengungkapkan Jupiter panas yang terletak sekitar 640 tahun cahay dari Bumi, memiliki kekhasan malam hari yang aneh. Setiap malam planet ini turun hujan besi.
Alasan hujan besi karena panas yang hebat. Exoplanet terkunci secara pasang surut ke bintang induknya. Artinya, planet hanya pernah menunjukkan satu sisi ke pendampingannya yang panas dan permukaannya terus-menerus terbakar, sebagaimana dikutip dari Cnet.
Pada awal 2020, para peneliti memperkirakan planet ini mungkin mencapai sekitar 3.800 derajat Fahrenheit, cukup untuk menguapkan logam seperti besi. Namun, bagi siapa pun yang ingin pindah ke WASP-76b, perkiraannya mungkin sedikit rendah.
Sebuah studi baru, yang diterbitkan 28 September di jurnal Astrophysical Journal Letters, menggunakan teleskop Gemini Hawaii untuk memeriksa planet dari Bumi. Melalui teknik yang dikenal sebagai spektroskopi, memungkinkan para ilmuwan mendeteksi elemen berdasarkan ciri khas cahaya, para peneliti menganalisis atmosfer atas WASP-76b dan, secara tak terduga, menemukan planet mengandung sinyal spektral kuat dari kalsium terionisasi.
"Sinyal yang kita lihat dari kalsium, yang berasal dari atmosfer atas planet yang renggang, jauh lebih kuat dari yang kita harapkan dari model," kata Ernst de Mooij, astrofisikawan di Queen's University Belfast dan rekan penulis studi tersebut.
Karena planet ini sangat jauh, saat ini tidak mungkin untuk melihat dengan tepat apa yang menyebabkan kelebihan kalsium. Kami tidak memiliki teleskop yang cukup kuat untuk memvisualisasikan apa yang terjadi di WASP-76b, tetapi informasi baru mulai membantu para astronom mengungkap dengan tepat apa yang terjadi di dunia yang berjarak 640 tahun cahaya.