Astronot Pertama yang Terbang dengan Pesawat SpaceX Jalani Karantina

CALIFORNIA, iNews.id - NASA akan meluncurkan astronot dari Amerika Serikat untuk pertama kalinya sejak era Space Shuttle. Guna mewujudkan impiannya tersebut, NASA bekerja sama dengan SpaceX dan Boeing untuk Commercial Crew Program.

Dikutip dari BGR, Kamis (14/5/2020), SpaceX dan Boeing harus membuat pesawat luar angkasa yang bisa dengan aman dan cepat mengirim astronot ke International Space Station (ISS). Di antara keduanya, SpaceX yang paling pertama tiba di garis finish.

Baca Juga

SpaceX Beberkan Rencana Membuat Starlink Tak Terlihat

SpaceX bahkan berencana untuk meluncurkan astronot NASA dengan pesawat luar angkasanya dalam waktu dekat. Kini, dengan hanya beberapa minggu tersisa sebelum tanggal peluncuran, astronot NASA Robert Behnken dan Douglas Hurley telah memasuki karantina pra-penerbangan untuk memastikan mereka tetap sehat selama perjalanan dan tinggal di ISS.

Kata karantina sekarang ada di seluruh berita akhir-akhir ini karena coronavirus. Tapi, isolasi dua minggu yang dijalani kedua astronot tidak ada hubungannya dengan virus corona.

Baca Juga

Satelit Terlihat di Inggris, SpaceX Akan Perbaiki Kecerahan Starlink

Karantina ketat yang dilakukan kedua astronot adalah tindakan rutin yang ditujukan agar memastikan para ilmuwan tidak jatuh sakit selama misi atau membawa penyakit menular ke luar angkasa. NASA dikatakan mengambil beberapa langkah tambahan untuk memastikan virus corona tidak menimbulkan ancaman terhadap peluncuran atau kru.

NASA mengatakan setiap pengunjung akan diperiksa suhu dan gejalanya sebelum diizinkan mengunjungi lokasi peluncuran atau berbicara dengan anggota kru. Staf NASA yang akan berada dekat dengan astronot selama persiapan penerbangan akan menerima dua tes terkait virus sebelum diizinkan melakukan tugas mereka.

Baca Juga

NASA dan SpaceX Akan Kirim Astronot ke Stasiun Luar Angkasa Bulan Depan

Seperti yang diketahui, NASA sangat senang akhirnya memiliki kemampuan meluncurkan astronot ke luar angkasa dengan caranya sendiri. Hingga sekarang, badan antariksa Amerika Serikat telah mengandalkan Rusia Roscosmos untuk menerbangkan astronotnya.

Editor: Dini Listiyani