Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bagaimana Bisa Batu dari Mars Terlempar ke Bumi, Tempuh Jarak 225 Juta Km?
Advertisement . Scroll to see content

Bantu Eksplorasi Masa Depan Mars, ESA Kembangkan Perangkat untuk Deteksi Bahan Kimia

Senin, 07 Maret 2022 - 07:43:00 WIB
Bantu Eksplorasi Masa Depan Mars, ESA Kembangkan Perangkat untuk Deteksi Bahan Kimia
ESA Kembangkan Perangkat untuk Deteksi Bahan Kimia (Foto: NASA/JPL-Caltech/MSSS)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Sekian banyak bahaya yang akan dihadapi penjelajah manusia masa depan di Mars. Salah satu yang paling merepotkan adalah bahan kimia beracun yang ada di tanah Mars atau regolith. 

Tapi, bahan kimia ini tidak hanya menjadi penghalang untuk eksplorasi, mereka juga bisa menjadi kunci untuk menghasilkan oksigen yang dapat digunakan di planet sebagian besar atmosfernya adalah karbon dioksida. 

Badan Antariksa Eropa (ESA) sedang mengembangkan perangkat yang dapat mendeteksi bahan kimia yang disebut spesies oksigen reaktif. Ini berasal dari sumber seperti perklorat, garam yang ditemukan di permukaan Mars yang diketahui menyebabkan masalah tiroid dan masalah kesehatan lainnya pada manusia. 

Ada dua alasan besar untuk mendeteksi bahan kimia tersebut. Pertama, untuk memastikan penjelajah tidak bersentuhan dengan mereka, dan kedua, untuk memastikan oksigen yang mereka keluarkan tidak disalahartikan sebagai tanda kehidupan.

Namun, alat pendeteksi seperti itu dapat memiliki aplikasi lain yang berguna juga. “Aspek yang menarik adalah teknik ini dapat digunakan untuk lebih dari sekadar deteksi superoksida,” kata engineer bahan dan proses ESA Malgorzata Holynska dalam sebuah pernyataan sebagaimana dikutip dari Digital Trends. 

Proyek, yang didukung melalui Elemen Pengembangan Teknologi ESA, akan mencakup desain awal perangkat reaktor skala besar untuk mengekstraksi oksigen dari tanah secara berkala, yang kami sebut 'pertanian oksigen'. 

Iradiasi UV Matahari kemudian akan mengisi kembali suplai oksigen mereka dalam hitungan jam. Diperkirakan area seluas 1,2 hektar (3 acre) akan menghasilkan oksigen yang cukup untuk menjaga satu astronot tetap hidup.

Namun, sulit untuk menguji teknologi yang sedang berkembang ini. Memang ada simulasi tanah Mars, dibuat untuk penelitian berdasarkan apa yang kita ketahui tentang komposisi regolith di sana. Namun, untuk alasan keamanan, simulan ini menghilangkan bahan kimia berbahaya, dan ini sangat penting untuk pengujian. 

Jadi tim membuat simulasi regolit mereka sendiri, serta menggunakan sampel meteorit Mars dan bulan. Tim tersebut mengatakan berencana untuk melamar ke NASA untuk melihat apakah mereka bisa mendapatkan sampel bulan yang sebenarnya dari misi Apollo untuk diuji juga.

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut