Berukuran Kecil, Satelit Lunar Trailblazer NASA Siap Berburu Air di Bulan
JAKARTA, iNews.id - Misi Lunar Trailblazer NASA hampir siap lepas landas. Misi tersebut akan ditugaskan untuk berburu air di Bulan.
Satelit Lunar Trailblazer buatan Lockheed Martin berukuran kecil, dengan lebar hanya 11,5 kaki (3,5 meter) dan berat sekitar 440 pound (220 kilogram). Satelit akan ditugaskan berburu air di permukaan Bulan dan berupaya memetakan kelimpahan serta distribusinya.
Satelit baru-baru ini menerima instrumen sensor Lunar Thermal Mapper (LTM) yang dibuat oleh Universitas Oxford di Inggris. Menurut pernyataan Jet Propulsion Laboratory (JPL), LTM dirancang menggunakan cahaya inframerah demi memetakan suhu permukaan Bulan dan memetakan variasi mineral yang membentuk permukaan Bulan.
Pemetaan akan memungkinkan satelit mengidentifikasi lokasi Bulan di mana air dapat ditemukan. "Merancang, membangun, menguji, dan sekarang mengirimkan LTM untuk perjalanannya ke bulan adalah contoh luar biasa dari tim inovatif dan berdedikasi di Oxford dan di seluruh Inggris Raya, terutama mengingat tantangan pandemi baru-baru ini," kata fisikawan Universitas Oxford, Neil Bowles. dalam pernyataan.
Data dari misi tersebut, kata Bowles, akan membantu memahami bagaimana air diangkut melintasi permukaan dan berpotensi ditangkap dalam perangkap dingin di dekat kutub Bulan, sehingga memungkinkan tindak lanjut dari eksplorasi robot manusia di masa depan.
Instrumen lain di atas Lunar Trailblazer yakni Volatiles and Minerals Moon Mapper (HVM3) beresolusi tinggi, dibuat oleh Jet Propulsion Laboratory NASA di California Selatan, dipasang di satelit pada 2021.
Instrumen ini dirancang untuk mengukur panjang gelombang sinar Matahari yang dipantulkan dari Bulan untuk mendeteksi sidik jari kimia dari kemungkinan air di permukaan Bulan, sebagaimana dikutip dari Space.com.
"Misi Lunar Trailblazer akan memberi kita wawasan menarik tentang sifat air di Bulan, yang akan meningkatkan pemahaman tentang satelit alami kita dan bagaimana kita dapat memanfaatkan sumber dayanya untuk mendukung eksplorasi di masa depan," kata Kepala Ruang Angkasa Eksplorasi di Badan Antariksa Inggris Libby Jackson.
Editor: Dini Listiyani