Berwarna Merah, Asteroid Neptunus Kaya Akan Senyawa Volatil
JAKARTA, iNews.id - Ilmuwan internasional mengamati asteroid yang mengorbit di sekitar Neptunus. Memiliki warna merah, asteroid ini melebihi kebanyakan asteroid di Tata Surya.
Asteroid dijuluki Trojan Neptunus. Batu luar angkasa ini tergolong langka. Sejak ditemukan pada 2001, asteroid hanya tampak sebanyak 50 kali sejauh ini.
Alasan asteroid jarang tampak karena batuan luar angkasa ini berukuran kecil dan letaknya jauh. Diketahui asteroid merah ini berdiameter 50 hingga 100 km dan mengorbit jarak 4,5 miliar km dari Matahari, sebagaimana dikutip dari Space.
Salah satu astronom di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA Bryce Bolin dan timnya melakukan penelitian dengan sampel dari empat teleskop. Mereka melacak 18 Trojan Neptunus dan menganalisis warnanya.
Ditemukan warna merah asteroid menunjukkan Trojan Neptunus kaya akan senyawa volatil seperti amonia dan metanol. Bahan kimia seperti ini sangat sensitif terhadap panas.
Material akan cepat berubah menjadi gas saat terkenal paparan radiasi Matahari. Oleh karena itu, astronom menarik kesimpulan asteroid yang dekat dengan Matahari cenderung memiliki cahaya merah lebih sedikit karena amonia dan metanol meraka sudah mendidih.
Ilmuwan membuktikan teori pada asteroid merah. Asteroid awalnya berwarna abu-abu saat berada di bagian dalam Tata Surya, tapi berubah jadi merah tua saat jauh dari Matahari, tepatnya di luar orbit Pluto.
Kaitannya dengan asteroid merah Neptunus, kemungkinan mereka terbentuk lebih jauh dari Matahari saat masa awal tata surya. Hal ini terjadi sebelum akhirnya asteroid bermigrasi dan terperangkap di orbit Neptunus.
Penelitian seputar asteroid merah dapat membuka wawasan baru soal bagaimana asteroid di Tata Surya terbentuk. Selain itu, ini berguna demi mengetahui bagaimana komposisinya yang berubah dalam 4,6 miliar tahun.
Editor: Dini Listiyani