Bob Behnken dan Doug Hurley, 2 Astronot NASA yang Akan Terbang dengan Crew Dragon
SAN FRANCISCO, iNews.id - SpaceX siap meluncurkan astronot pertamanya ke luar angkasa. Bob Behnken dan Doug Hurley adalah astronot NASA pertama yang akan dikirim ke luar angkasa.
Penerbangan Bob Behnken dan Doug Hurley menggunakan Crew Dragon akan menandai pertama kalinya sebuah pesawat luar angkasa Amerika membawa astronot NASA sejak program Space Shuttle berakhir pada 2011.
Pelepasan Behnken dan Hurley diperkirakan akan meluncurkan era baru antariksa Amerika Serikat. Sebab, pesawat memungkinkan NASA berhenti bergantung pada sistem peluncuran Rusia.
"Bob dan saya cukup beruntung untuk dipilih bersama. Saat kami semakin dekat untuk meluncurkan, hal-hal di tahun lalu sebenarnya cukup sibuk. Kami telah menghabiskan banyak waktu di California karena di situlah sebagian besar pekerjaan dilakukan untuk Dragon," kata Hurley sebagaimana diwartakan Business Insider, Senin (27/1/2020).
Untuk persiapannya, mereka menjalankan prosedur darurat, menjalankan pelatihan ekstensif mekanisme Crew Dragon, mengenakan pakaian antariksa baru mereka, dan bertemu dengan CEO SpaceX Elon Musk.
"Orang-orang pada tingkat tertentu berpikir itu sangat glamor untuk bisa pergi ke luar angkasa. Tapi, sebenarnya itu seperti perjalanan berkemah yang berantakan," ujar Hurley.
Terpilihnya Behnken dan Hurley tentu saja sudah melalui proses tertentu. Pada 2018, NASA memilih Behnken dan Hurley menjadi astronot pertama yang terbang dengan pesawat baru SpaceX. Mereka kemungkinan akan menjadi yang pertama menerbangkan pesawat luar angkasa komersial.
Secara total, NASA memilih sembilan astronot untuk melakukan penerbangan uji manusia pertama dari Crew Dragon Boeing CST-100 Starliner. Musk berharap mengirim Behnken dan Hurley ke International Space Station (ISS) dengan penerbangan ujo coba awal pertama Crew Dragon yang disebut Demo 2 pada April, Mei, dan Juni mendatang.
Behnken dan Hurley telah bekerja sama dengan SpaceX pada pengembangan Crew Dragon sejak 2015. Jadi, mereka dibekali dengan baik untuk menerbangan pesawat luar angkasa.
Keduanya mengawali karir sebagai pilot militer. Hurley menghabiskan 24 tahun sebagai pilot uji coba dan tempur di Korps Marinir, mencatat lebih dari 5.500 jam di lebih dari 25 pesawat yang berbeda.
Sedangkan, Behnken adalah pilot uji coba Angkata Udara. Dia mencatat, lebih dari 1.500 jam dengan menerbangkan lebih dari 25 pesawat.
NASA mempekerjakan mereka berdua sebagai astronot pada 2000. Behnken dan Hurley menjadi teman saat mereka bekerja sama dalam program pesawat space shuttle.
Behnken terbang dengan dua misi space shuttle, mencatat waktu lebih dari 708 jam di luar angkasa dengan total 37 jam perjalanan luar angkasa. Sementara Hurley mengemudikan dua space shuttles, menghabiskan total lebih dari 683 jam di luar angkasa.
Namun, sejak penerbangan space shuttle akhir, NASA mengandalkan sistem Soyuz Rusia untuk mengangkut para astronotnya ke dan dari International Space Station (ISS). Tapi, biaya untuk mengirimkan astronot NASA menggunakan Soyuz tidak sedikit.
Selama satu dekade, harga kursi Soyuz hampir empat kali lipat. Kursi single round-trip NASA sekarang dibanderol 85 juta miliar AS. Kursi Crew Dragon diperkirakan menelan biaya sekitar 55 juta dolar AS.
Preparation exercises
Persiapan Behnken dan Hurley untuk penerbangan awak pertama melibatkan latihan intensif dan prosedur peluncuran day procedures. Secara total, kedua astronot telah bekerja sama selama dua dekade.
"Bob dan saya cukup dekat. Seperti yang lain, kamu condong ke orang-orang tertentu. Kami menghabiskan banyak waktu bersama, dan saya sampai pada titik di mana saya berpikir, 'Hei mungkin orang ini tidak begitu buruk,'" kata Hurley kepada The Atlantic yang diberitakan Science Alert, Senin (27/1/2020).
Pada 2003, saat Space Shuttle Columbia pecah, Hurley dan Behnken ditempatkan di landasan bersama. "Saya telah melihat perilaku Doug di pernikahan saya, saya telah melihat perilaku Doug di pesawat terbang, dan kami telah bekerja bersama berurusan dengan akibat dari hal terburuk yang dapat Anda bayangkan terjadi di bidang karir kami. Saya dapat memprediksi tindakannya. Dia bisa memprediksi saya juga," ujar Behnken.
Behnken, Hurley, dan astronot Commercial Crew telah memberi saran kepada SpaceX saat mengembangkan inner working Crew Dragon, berkonsultasi mengenai desain switches dan control screens. Astronot Commercial Crew Suni William sebelumnya mengatakan, dia dan astronot lainnya telah memperingatkan SpaceX dan Boeing, versi awal pesawat luar angkasa mereka menunjukkan kru terlalu sedikit informasi di layar.
"Kami berbicara dengan kedua mitra mengenai bagaimana cara memeriksa ini? Saya memiliki timeline di depan saya, bagaimana saya tahu hal-hal ini terjadi? Di mana saya memeriksa? Di mana saya melihat? Apa isyarat konfirmasi saya? Kami menghabiskan beberapa hari setiap minggu di suatu tempat di Florida atau California, mengevaluasi desain akhir. Kami bukan penerima manfaat dari program pelatihan super formal," kata Behnken.
Editor: Dini Listiyani