Ganjar-Mahfud MD Singgung Potensi Sektor Inovasi Teknologi, Ini 4 Prestasinya
JAKARTA, iNews.id - Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Ganjar Pranowo-Mahfud MD menegaskan tekad mereka untuk mempercepat penguasaan sains dan teknologi melalui upaya percepatan riset dan inovasi teknologi mandiri. Fokus ini diarahkan untuk mendukung kelangsungan program-program pemerintah yang telah berjalan.
Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud, Sunanto, menyatakan meskipun telah ada lembaga pemerintah yang mendukung percepatan sains dan teknologi serta mengelola riset dan inovasi, pasangan Ganjar-Mahfud ingin memperkuat apa yang telah dilakukan pemerintahan sebelumnya di bawah kepemimpinan Joko Widodo.
Sunanto menekankan perlunya penguatan agar setiap program pemerintah dapat disesuaikan dengan keahlian masyarakatnya. Lebih dari sekadar menyerap anggaran, pasangan ini ingin memastikan keberlanjutan program demi kepentingan masyarakat.
Cak Nanto, panggilan akrab Sunanto, menegaskan dalam pelaksanaan program, keberlanjutan dan kebutuhan lokal dan nasional harus menjadi fokus utama, bukan sekadar penyerapan anggaran.
"Kalau dengan riset, program disesuaikan dengan kebutuhan lokal dan nasional sehingga keberlangsugannya sangat tinggi. Kami mendorong penguasaan sains, teknologi, riset dan inovasi agar program pemetintah tidak asal, tapi berbasis riset," ujar Cak Nanto di Jakarta pada hari Selasa (31/10/2023).
Dia menambahkan untuk mempercepat penguasaan sains dan inovasi teknologi mandiri, diperlukan penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan lembaga pendidikan nasional. Hal ini bertujuan agar proses perwujudan misi ini tidak bergantung pada keahlian dari negara lain.
Warsito Taruno, seorang pria Indonesia, telah berhasil menciptakan ide inovatif berupa rompi terapi kanker, menanggapi tingginya tingkat kematian akibat penyakit tersebut di Indonesia. Risetnya juga mendapatkan dukungan dari negara Jepang, di mana hasil tes menunjukkan keampuhan rompi tersebut sebagai metode terapi kanker.
Inovasi ini memberikan harapan baru dalam pengobatan kanker, memberikan alternatif yang lebih terjangkau dan efektif untuk pasien kanker di Indonesia. Selain itu, kolaborasi lintas negara dalam pengembangan inovasi tersebut dapat membuka pintu untuk kerja sama lebih lanjut dalam penelitian medis.
Seorang murid sekolah dasar di Indonesia menciptakan inovasi kulkas anti freon. Kulkas ini tidak memerlukan listrik dan menggunakan bahan-bahan sederhana seperti styrofoam, air dingin, dan pasir. Cara penggunaannya pun mudah, dengan menempatkan bahan yang perlu didinginkan ke dalam wadah kaleng, kemudian diletakkan di dalam kotak styrofoam yang diisi dengan pasir dan air dingin.
Inovasi ini memiliki dampak positif terhadap lingkungan karena tidak menggunakan freon yang berbahaya. Selain itu, kulkas anti freon ini merupakan solusi hemat energi dan ramah lingkungan, terutama di daerah yang memiliki keterbatasan pasokan listrik.
Mahasiswa dari Institut Teknologi 10 November (ITS) menciptakan sepeda motor listrik sebagai respons terhadap tingginya populasi sepeda motor dan tingkat polusi udara di Indonesia. Inovasi ini diberi nama Garasindo Elefctric Scooter ITS atau GESITS
Inovasi ini memberikan kontribusi positif dalam mengurangi polusi udara dan ketergantungan pada bahan bakar fosil. Sepeda motor listrik juga dapat menjadi alternatif yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan dalam mobilitas di perkotaan.
Mahasiswa Teknik Elektro dari Universitas Brawijaya menciptakan teknologi inovatif bernama Polisi Tidur Untuk Pembangkit Listrik (POTRET). Teknologi ini memanfaatkan polisi tidur yang umumnya ada di Indonesia, dengan mekanika pegas yang dapat menghasilkan energi saat kendaraan melintas.
POTRET memiliki potensi besar untuk menghasilkan energi listrik secara berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dengan memanfaatkan infrastruktur yang sudah ada, inovasi ini dapat menjadi solusi kreatif untuk memenuhi kebutuhan listrik di berbagai lokasi, terutama di daerah yang sulit dijangkau oleh jaringan listrik tradisional.
Itulah karya bangsa Indonesia dalam sektor inovasi teknologi, dimana Ganjar-Mahfud melihat potensinya ini dan juga bertekad untuk membantunya melalui visi-misi tersebut.
Editor: Dini Listiyani