Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Matahari Tepat di Atas Kakbah Sore Ini, Ayo Cek Arah Kiblat!
Advertisement . Scroll to see content

Ide Inovatif, Payung Matahari Disebut Bisa Bantu Melawan Pemanasan Global

Rabu, 02 Agustus 2023 - 08:27:00 WIB
Ide Inovatif, Payung Matahari Disebut Bisa Bantu Melawan Pemanasan Global
Payung Matahari Disebut Bisa Bantu Melawan Pemanasan Global (Foto: Brooks Bays/UH Institute for Astronomy)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Guna membantu memerangi efek pemanasan global, ilmuwan mempunyai sejumlah ide inovatif untuk melindungi Bumi dari Matahari. Ilmuwan mempunyai ide membuat semacam payung luar angkasa. 

Seorang astronom Universitas Hawaii terbesit sebuah ide dari kebiasaan masyarakat. Di Hawaii, banyak yang menggunakan payung untuk menghalangi sinar Matahari saat mereka berjalan di siang hari. 

"Saya sedang berpikir, bisakah kita melakukan hal yang sama untuk Bumi dan dengan demikian mengurangi bencana perubahan iklim yang akan datang?" kata astronom István Szapudi.

Karbon dioksida dan gas rumah kaca lainnya berkontribusi terhadap pemanasan global alasannya karena mereka menjebak sinar Matahari di sekitar Bumi, yang seharusnya dilepaskan kembali ke luar angkasa. Pada akhirnya, ini menyebabkan kenaikan suhu. 

Tapi ini Mataharinya, dan bukan gas rumah kata yang menciptakan panas sejak awal. Berangkat dari ide ini ilmuwan ingin membangun perlindungan Bumi, sebagaimana dikutip dari Space.com.

Szapudi membuat payung sendiri. Payung akan beristirahat di titik Lagrange L1 antara Matahari dan Bumi, secara hipotetis bergabung dengan probe pengamatan Matahari atau angin matahari seperti Solar and Heliospheric Observatory (SOHO) dan Advanced Composition Explorer (ACE) yang tinggal di sana.

Secara teori, perisai surya yang cukup besar dapat secara efektif memblokir sekitar 1,7 persen radiasi Matahari di L1, cukup untuk mencegah kenaikan suhu Bumi yang dahsyat.

Namun, segala jenis naungan Matahari pasti akan menghadapi tantangan teknis yang mencolok. Di L1, mereka akan tunduk pada gravitasi Matahari dan Bumi sambil mengalami pancaran radiasi yang konstan. 

Oleh karena itu, perlindungan Matahari yang layak harus sangat besar, dengan berat jutaan ton, dan terbuat dari material yang cukup kokoh untuk tetap di tempatnya dan tetap utuh. 

Tapi untuk mengatasi masalah itu, Szapudi mengusulkan, sebagian besar materi itu sendiri dapat berasal dari luar angkasa yakni asteroid yang tertangkap atau bahkan debu Bulan. Benda itu secara teoritis bisa berfungsi sebagai penyeimbang, ditambatkan ke perisai yang jauh lebih kecil dengan berat hanya sekitar 35.000 ton. 

Saat ini, bahkan perisai yang lebih kecil seperti itu akan terlalu berat untuk diangkat oleh roket, tapi dengan kemajuan material, penelitian Szapudi menunjukkan kita dapat melakukannya dalam beberapa dekade.

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut