Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Deretan Boneka Barbie Termahal di Dunia, Ada yang Tembus Rp4,5 Miliar
Advertisement . Scroll to see content

Ilmuwan Dandani Barbie dengan Baju Antariksa, Uji Metode Baru Pembersihan Debu Bulan

Kamis, 09 Maret 2023 - 07:40:00 WIB
Ilmuwan Dandani Barbie dengan Baju Antariksa, Uji Metode Baru Pembersihan Debu Bulan
Dandani Barbie dengan Baju Antariksa (Foto: Ian Wells)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Debu Bulan menjadi masalah bagi para astronot karena tidak sehat dan sulit dibersihkan. Namun, para ilmuwan menemukan solusi baru yang dapat meningalkan masalah ini. 

Para peneliti di Washington State University (WSU) mendandani Barbie dengan pakaian antariksa darurat yang terbuat dari material yang sama seperti NASA. Tim meledakkan boneka Barbie dengan nitrogen cair untuk menguji seberapa baik cairan kriogenik dapat menghilangkan debu Bulan atau dalam hal ini abu vulkanik yang dikumpulkan dari letusan Gunung Saint Helens di dekatnya pada 1980, yang konsistensinya mirip debu Bulan. 

Mereka menemukan menyemprotkan boneka baju antariksa dengan nitrogen cair menghilangkan lebih dari 98 persen pengganti debu Bulan. Tapi cairan ini juga menyebabkan kerusakan pada material setelan mirip Kevlar. 

Cairan terbukti menjadi solusi lebih baik dibanding metode lama. Astronot program Apollo menggunakan sikat untuk menggesek material yang sangat abrasif dari pakaian mereka setelah berjalan di Bulan, yang pada akhirnya menurunkan material itu, sebagaimana dikutip dari Live Science. 

Tidak hanya debu Bulan yang sangat lengket. para peneliti menyamakannya dengan membersihkan kotak tumpahan kacang kemasan bermuatan statis. Tapi, bersentuhan dengan debu dapat terbukti beracung bagi sel manusia dan menyebabkan penyakit yang menyebabkan mata berair, tenggorokan, dan bersin. 

"Debu bulan ... bersifat abrasif, bermuatan listrik statis, dan tersebar di mana-mana. Ini dapat masuk ke dalam segel pada pakaian antariksa dan membuatnya tidak dapat digunakan, karena terlalu banyak debu menyebabkannya tidak tersegel dengan baik. Ini juga dapat berdampak negatif pada paru-paru siapa pun yang menemukannya, karena mirip dengan bernapas di tanah. -serat kaca," kata penulis utama Ian Wells(buka di tab baru), seorang mahasiswa teknik mesin di WSU.

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut