Ilmuwan Deteksi Sejumlah Sinyal Aneh dari Luar Angkasa
"Kami telah menemukan 20 FRB dalam setahun, hampir dua kali lipat jumlah yang dideteksi di seluruh dunia sejak ditemukan pada 2007," kata penulis utama studi Ryan Shannon seperti dilaporkan Daily Mail, Jumat (12/10/2018).
Para ilmuwan membuktikan FRB berasal dari sisi lain dari alam semesta, bukan dari lingkungan galaksi ini. FRB biasanya melakukan perjalanan selama miliaran tahun, terkadang melewati awan gas.
Para ilmuwan sangat memperhatikan kedatangan berbagai gelombang yang berbeda untuk mempelajari seberapa banyak bahan bakar yang telah dilalui oleh ledakan tersebut dalam perjalannya.
"Setiap kali ini terjadi, panjang gelombang yang berbeda membentuk ledakan diperlambat oleh jumlah yang berbeda. Akhirnya, ledakan mencapai Bumi dengan penyebaran panjang gelombang tiba di teleskop pada waktu yang sedikit berbeda, seperti perenang di garis finish," kata rekan penulis studi Jean-Pierre Macquart.
Tim dari Swinburne University of Technology kini berfokus pada penentuan lokasi semburan di langit. "Kami akan dapat melokalisasi semburan hingga lebih dari seperseribu derajat," kata Shannon.
Mereka juga menambahkan, penemuan FRB terbaru sebagian besar disebabkan oleh teleskop Australia Square Kilometre Array Pathfinder (ASKAP).
Editor: Dini Listiyani