Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : NASA Buka Suara usai Kim Kardashian Bilang Manusia Mendarat di Bulan Kebohongan Besar
Advertisement . Scroll to see content

Ilmuwan Temukan Otak Astronot Membesar dalam Kondisi Mikrogravitasi

Sabtu, 18 April 2020 - 20:07:00 WIB
Ilmuwan Temukan Otak Astronot Membesar dalam Kondisi Mikrogravitasi
Expedition 63 Crew (Foto: NASA)
Advertisement . Scroll to see content

CALIFORNIA, iNews.id - Badan antariksa berlomba-lomba untuk menempatkan orang pertama di Mars dalam beberapa dekade mendatang. Namun, penelitian terbaru menemukan perjalanan ke luar angkasa berdampak pada tubuh manusia, terutama otak.

Penelitian baru telah menemukan otak membengkak saat berada dalam kondisi mikrogravitasi, sehingga dapat menyebabkan sejumlah masalah. Hal dapat terjadi karena, saat berada di Bumi, gravitasi membantu aliran darah ke tubuh Anda dan menjauh dari otak.

Namun, saat di luar angkasa, darah mulai menyatu di saraf optik bersama dengan kelebihan cairan yang memperluas volume sebenarnya dari otak astronot. Para ilmuwan dari University of Texas melakukan 10 pemindaian otak MRI pada astronot sebelum dan sesudah mereka menghabiskan waktu di International Space Station (ISS).

Tim menemukan, paparan microgravity yang lama menyebabkan ekspansi di otak dan cairan serebrospinal, cairan bening yang bertindak sebagai penyangga otak.

Kendati demikian, para peneliti menyatakan perubahan di otak sebanding dengan orang yang telah menghabiskan waktu lama di tempat tidur. Efek jangka panjang dari hal ini bagi astronot tidak sepenuhnya dipahami.

“Fenomena serupa telah terlihat pada hidrosefalus tekanan normal, suatu kondisi di mana ventrikel di otak membesar secara tidak normal. Gejala dari kondisi ini termasuk kesulitan berjalan, masalah kontrol kandung kemih dan demensia. Sampai saat ini, gejala-gejala ini belum dilaporkan pada astronot setelah perjalanan luar angkasa,” kata peneliti yang dikutip dari Express, Sabtu (18/4/2020).

Larry Kramer, profesor di Univesity of Texas Health Science Center di Houston dan pulis studi utama mengatakan, saat astronot berada di microgravity, cairan seperti darah vena tidak lagi masuk ke ekstremitas bawah, tapi mendistribusikan kembali ke depan.

“Pergerakan cairan ke kepala Anda mungkin merupakan salah satu mekanisme yang menyebabkan perubahan yang kami amati di mata dan kompartemen intrakranial. Apa yang kami identifikasi tidak ada yang benar-benar mengidentifikasi sebelumnya ada peningkatan volume yang signifikan dalam materi putih otak dari preflight dan postflight,” ujar Kramer.

 

 

 

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut