Ini 8 Asteroid Berukuran Besar yang Perlu Diketahui
JAKARTA, iNews.id - Asteroid adalah salah satu benda langit yang kerap melintasi Bumi. Keberadaan batu luar angkasa cukup membuat khawatir penduduk Bumi.
Dampak yang cukup besar bisa terjadi bagi penduduk Bumi bila asteroid jatuh ke tanah. Asteroid memiliki ukuran berbeda-beda.
Nah, berikut ini delapan ukuran asteroid besar yang diketahui sebagaimana dikutip dari Solar Story, Sabtu (7/4/2020).
Ceres
Asteroid ini sekarang sudah terdaftar sebagai planet kerdil. Namun, Ceres masih menjadi asteroid terbesar yang ada di tata surya. Ceres mengorbit mengitari Matahari di dalam sabuk asteroid di antara Mars dan Jupiter. Ceres memiliki ukuran sekitar 945 km (587 mil).
Vesta
Asteroid terbesar selanjutnya adalah Vesta, dengan ukuran 525 km (326 mil). Letaknya juga di sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter. Asteroid ini sedang dipertimbangkan sebagai planet kerdil. Vesta menyumbang sekitar 9 persen dari total massa seluruh sabuk. Waktu orbitnya 3,63 tahun dan memiliki kemiringan sumbu 29 derajat.
Pallas
Asteroid ini berukuran 512 km (318 mil), dengan mencakup 7 persen dari total massa sabuk asteroid. Asteroid juga ini sedang dipertimbangkan sebagai planet kerdil (bersama bersama dengan Sedna, Orcus, Quaoar, 2002 TX 300, 2002 AW 197, Varuna, Ixion, Vesta, dan Hygiea).
Hygiea
Asteroid ini masuk ke dalam kategori tipe C karena terdiri dari permukaan tipe karbon. Hygiea memiliki ukuran sekitar 350-500 km (217-300 mil). Asteroid ini turut dalam pertimbangan sebagai planet kerdil.
Interamnia
Asteroid ini mencakup 1,2 persen dari total massa sabuk. Interamnia berukuran 350 km (217,48 mil) yang masuk kategori asteroid tipe F dengan albedo rendah. Asteroid ini cenderung sulit untuk dilihat.
Europa
Europa juga berada di dalam sabuk. asteroid. Ukurannya sekitar 315 km (195 mil). Europa masuk ke dalam tipe C yang membuatnya terlihat sangat gelap.
Davida
Asteroid ini diperkirakan berdiameter 270-310 km (167-192 mil) dan mencakup 1,5 persen dari total massa sabuk. Davida masuk ke dalam tipe C, artinya memiliki senyawa berkarbon yang dikaitkan dengan kegelapannya.
Sylvia
Sylvia tidak seperti asteroid pada umumnya, karena memiliki Bulan. Ditemukan pada tahun 1866, diameter Sylvia sekitar 150 km (93 mil).
Editor: Dini Listiyani