Jangan Lupa, Polusi Udara Bisa Terjadi dalam Ruangan dari Asap Rokok hingga Bulu Hewan Peliharaan
JAKARTA, iNews.id - Kualitas udara yang buruk di Jakarta menjadi sorotan masyarakat. Namun, banyak yang lupa polusi udara bisa terjadi di dalam ruangan.
Profesor dr Agus Dwi Susanto, Sp.P(K), dokter spesialis paru mengungkapkan polusi di dalam ruangan dapat terjadi akibat asap rokok, produk rumah tangga, kompor batu bara, gas beracun, bulu hewan peliharaan, dan jamur. Ini banyak yang tidak disadari masyarakat.
“Secara statistik, polusi udara di luar ruangan memang lebih banyak menyebabkan kematian daripada dalam ruangan. Meskipun begitu kondisi polusi udara dalam ruangan akan berbahaya apabila konsentrasinya cukup tinggi dan jangka panjang dengan ventilasi buruk,” kata dr Agus dalam Webinar PDPI, Minggu (24/9/2023).
Menurutnya, kelompok anak-anak dan perempuan mempunyai risiko lebih besar terdampak polusi udara dalam ruangan. Sebab, mereka sering berada di dalam rumah.
Hal tersebut didukung fakta sebagian besar manusia mempunyai waktu lebih banyak 90 persen berada di dalam ruangan (rumah, kendaraan, kantor, restoran, mall, sekolah, rumah sakit).
“Banyak pemakaian AC, sumber polusi dalam ruangan itu memberikan dampak terhadap efek kesehatan,” kata dr Agus.
Tidak hanya itu, data juga menunjukkan kematian akibat polusi udara dalam ruangan mencapai 2,8 juta per tahun, dan di negara-negara berkembang seperti Indonesia pada bagian Urban Ruralnya mencapai 67 Persen.
Sekitar 2,4 juta penduduk dunia, atau sekitar 1/3 populasi dunia memasak dengan api terbuka atau stove, yang mana alat masak ini tidak efisien dengan bahan bakar kerosene, biomass, kayu, batu bara yang tentunya menimbulkan pada kesehatan.
“Polusi udara ini berkaitan dengan 3,2 juta per tahun pada 2020, dan termasuk 237 ribu kematian anak di bawah 5 tahun. 32 persen akibat jantung iskemik, 23 Persen stroke, 21 persen infeksi saluran pernapasan, 19 persen PPOK, dan enam persen kanker paru,” ujar dr Agus.
Editor: Dani M Dahwilani