Kisah Sedih Laika, Anjing Pertama yang Dikirim ke Orbit Bumi
Namun, dengan persediaan oksigen dan makanan yang tidak mencukupi, kematian Laika di luar angkasa sudah diperkirakan sejak awal misi.
Dalam pelatihan mereka sebelum peluncuran, para calon anjing ditempatkan dalam serangkaian uji ketahanan dan pemeriksaan medis. Di antara tes lainnya, para ilmuwan meneliti bagaimana hewan-hewan tersebut dapat bertahan hidup di dalam kapsul ruang angkasa yang sangat sempit.
Laika dan dua anjing lainnya (Albina dan Mushka) ditempatkan di kandang yang kecil selama beberapa minggu. Dengan karakter yang tenang, Laika akhirnya terpilih. Vladimir Yazdovsky, pemimpin misi luar angkasa Soviet, menggambarkan Laika sebagai sosok “pendiam dan menawan”.
Pesawat luar angkasa Laika, Sputnik 2 dilengkapi dengan berbagai perangkat inovatif untuk membuatnya tetap hidup. Ada generator oksigen yang menyerap karbon dioksida, kipas yang diaktifkan dengan panas untuk mengatur suhu dan kapsul berisi makanan yang cukup untuk menjaga anjing tetap hidup selama tujuh hari, sebagaimana dikutip dari Royal Museums Greenwich.
Kematian Laika
Ada laporan yang saling bertentangan mengenai kematian Laika di luar angkasa. Uni Soviet awalnya menduga dia meninggal karena kadar oksigennya habis atau dia sengaja 'ditidurkan' dengan makanan beracun.
Pada 1999 beberapa sumber Rusia (seperti ilmuwan yang terlibat dalam program luar angkasa) menyatakan Laika telah meninggal di orbit keempat Bumi setelah kegagalan pengontrol suhu Sputnik 2. Pada 14 April 1958 (setelah sekitar 2.570 orbit), sisa-sisa Sputnik 2 dan Laika meninggalkan orbit dan hancur saat memasuki kembali atmosfer bumi.
Pada 2008, hampir 50 tahun setelah penerbangan bersejarah tersebut, sebuah monumen untuk Laika akhirnya dipasang di luar Star City, sebuah fasilitas militer di Rusia tempat dia dilatih untuk perjalanannya. Patung tersebut menyerupai roket yang menyatu menjadi tangan, meluncurkan Laika ke luar angkasa.
Editor: Dini Listiyani