Kisah William James Sidis, Punya IQ Lebih Tinggi dari Albert Einstein
Dia pun menambahkan dirinya berniat untuk tidak pernah menikah karena perempuan tidak menarik baginya. Selain tidak menginginkan ketenaran, keputusannya pun mencerminkan tekanan yang dihadapi sejak lahir.
Selama waktu itu, Amerika percaya untuk mengubah anak-anak menjadi ajaib dengan pendidikan yang tepat. Menjadi seorang psikolog berbakat, ayah William sangat ingin membuat putranya menjadi terkenal.
Untuk mencapai hal itu, dia menerapkan pendekatan psikologisnya sendiri untuk membesarkan dan mendorong putranya. William muda sangat menikmati belajar.
Tapi, pendapatnya berubah saat dewasa dan dia menyalahkan ayahnya untuk itu. Saat Ayahnya meninggal pada 1923, William menolak menghadiri pemakamannya.
Meski terbilang sangat jenius, William melakukan pekerjaan administrasi dengan gaji rendah. Tapi, dia masih dikenali banyak orang, dan membuatnya tidak punya pilihan selain mengganti pekerjaanya.
Editor: Dini Listiyani