Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : NASA Buka Suara usai Kim Kardashian Bilang Manusia Mendarat di Bulan Kebohongan Besar
Advertisement . Scroll to see content

Kondisi Mikrogravitasi, Ini Cara Astronot Beri CPR di Luar Angkasa

Selasa, 06 September 2022 - 09:00:00 WIB
Kondisi Mikrogravitasi, Ini Cara Astronot Beri CPR di Luar Angkasa
Kondisi Mikrogravitasi, Ini Cara Astronot Beri CPR di Luar Angkasa (Foto: Samantha Cristoforetti/Twitter)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Astronot di International Space Station (ISS) harus terlatih dengan baik dalam melakukan pertolongan pertama dan perawatan medis penting lainnya. Tapi, mikrogravitasi membuat kondisi sedikit berbeda. 

Beberapa metode respons perlu disesuaikan agar efektif. Bagaimana cara astronot melakukan cardiopulmonary resuscitation (CPR), prosedur penyelamatan jiwa yang diberikan saat jantung seseorang berhenti berdetak agar berfungsi?

Seperti yang diketahui kebanyakan orang, CPR melibatkan serangkaian kompresi dada untuk menjaga sirkluasi darah sehingga terus mengoksidasi organ-organ, terutama otak, sehingga mencegah kerusakan.

Penghuni ISS saat ini Samantha Cristoforetti baru-baru ini membagikan video dengan satu juta follower Twitter-nya yang menawarkan beberapa wawasan tentang bagaimana CPR diberikan di luar angkasa. 

Untuk melakukan kompresi dada di Bumi, biasanya menggunakan berat badan untuk memberikan tekanan pada tubuh bagian atas. Namun di luar angkasa, ketiadaan gravitasi membuatnya sulit untuk melakukannya, karena prosedur kompresi akan menyebabkan astronot mendorong diri mereka menjauh dari orang yang mereka coba selamatkan.

Cristoforetti, yang tiba di pos terdepan yang mengorbit pada April untuk tinggal selama enam bulan, menunjukkan beberapa cara untuk menyiasatinya, sebagaimana dikutip dari Digital Trends. 

Pertama tampaknya adalah metode unik astronot Italia itu sendiri, dengan bergerak ke posisi terbalik dan meletakkan kakinya di permukaan stasiun untuk memberinya kemampuan untuk mendorong ke bawah. Tentu saja, astronot harus memiliki ketinggian tertentu agar metode ini berhasil.

Metode kedua menggunakan tali di sisi tempat tidur CPR stasiun. Orang yang melakukan CPR menempatkan sabuk di sekeliling tubuhnya agar tetap aman di tempatnya sehingga mereka dapat menerapkan tekanan secara efektif.

Ada juga setidaknya tiga cara lain untuk melakukan CPR dalam kondisi mikrogravitasi. Metode Evetts-Russomano, misalnya, melibatkan responden yang memposisikan kaki mereka sedemikian rupa sehingga pergelangan kaki mereka saling mengunci di tengah punggung pasien sehingga mereka menghasilkan kekuatan di dada mereka untuk kompresi tanpa mendorong diri mereka sendiri.

Ada juga teknik bearhug terbalik di mana responden melingkarkan lengannya di sekitar pasien dari belakang untuk melakukan kompresi. Akhirnya, pengangkang pinggang melibatkan responden duduk mengangkang pasien, dengan tali memastikan mereka tetap aman.

Untuk menghadapi situasi seperti henti jantung, ISS juga dilengkapi dengan defibrillator eksternal otomatis yang menggunakan kejutan listrik untuk mengembalikan irama jantung seseorang ke keadaan normal.

Sampai saat ini, baik perawatan CPR maupun AED tidak harus digunakan di International Space Station (ISS). Namun, dengan misi jangka panjang ke bulan dan Mars, dan peningkatan penerbangan orbital sipil yang mengakibatkan lebih banyak orang dari berbagai usia dan kebugaran menuju ke luar angkasa, ada kemungkinan peningkatan darurat medis yang terjadi jauh dari Bumi.

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut