Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Miris! Ilmuwan Temukan Lumba-Lumba Menderita Alzheimer gegara Sampah di Laut
Advertisement . Scroll to see content

Langit Berwarna Gelap di Malam Hari, Begini Penjelasannya

Jumat, 03 September 2021 - 11:41:00 WIB
Langit Berwarna Gelap di Malam Hari, Begini Penjelasannya
Langit Berwarna Hitam di Malam Hari, Begini Penjelasannya (Foto: Unsplash)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Warna biru mendominasi saat siang hari. Sedangkan saat menjelang Matahari terbit atau terbenam warna langit menjadi lebih jingga. Mengapa demikian?

Fenomena warna di siang dan sore hari ini terkait dengan hamburan sinar Matahari oleh partikel-partikel gas di atmosfer Bumi. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) memaparkan, fenomena ini disebut juga sebagai Hamburan Rayleigh. 

Kemudian ketika malam hari, langit akan tampak hitam kelam. Namun, selanjutnya mungkin tak sedikit timbul pertanyaan mengenai apakah langit benar-benar berwarna hitam seperti yang dilihat ketika malam hari.

Andi Pangerang, Peneliti Pusat Sains dan Antariksa LAPAN, menjelaskan pada dasarnya hitam bukanlah warna. Hitam dalam spektrum elektromagnetik menunjukkan bahwa setiap spektrum lebih banyak diserap seluruhnya oleh benda dan tidak dapat lolos, ataupun dipantulkan kembali oleh benda tersebut.

Dengan kata lain, hitam adalah ketiadaan cahaya yang dapat dideteksi oleh indra penglihatan maupun alat optik lainnya. Terlebih lagi, jarak antarbintang yang cukup jauh tidak cukup membuat bintang terlihat seterang pusat tata surya di Bumi, yakni Matahari.

“Apa yang kita persepsikan sebagai warna, pada dasarnya adalah spektrum elektromagnetik yang dipantulkan kembali ke mata kita, yang mana di dalam bola mata kita terdapat tiga sel kerucut dan satu sel batang. Keempatnya terletak di retina di belakang bola mata kita," kata Andi, Kamis (2/9/2021).

"Masing-masing sel kerucut ini peka terhadap tiga warna: merah, hijau dan biru. Sedangkan sel batang peka terhadap intensitas cahaya yang rendah. Prinsip serupa diterapkan oleh alat optik yang menggunakan charge-coupled device atau CCD, semacam sensor yang berfungsi untuk menangkap gambar," tambahnya.

Setiap spektrum elektromagnetik memiliki panjang gelombangnya masing-masing. Spektrum cahaya tampak atau spektrum kasatmata termasuk salah satu dari spektrum elektromagnetik yang masih dapat diamati oleh mata manusia.

Rentang panjang gelombangnya berkisar antara 400 hingga 700 nanometer (1 nanometer = sepersemiliar meter). Merah memiliki panjang gelombang yang lebih besar yakni 700 nanometer, sedangkan ungu memiliki panjang gelombang yang lebih pendek yakni 400 nanometer.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut