Lautan Diklaim Menutupi Venus Sebelum Menjadi Planet Gersang
JAKARTA, iNews.id - Venus sering disebut kembaran Bumi. Venus memiliki suhu permukaan mulai dari 820 derajat hingga hampir 900 derajat Fahrenheit.
Meskipun cukup panas untuk melelehkan timah, studi baru mengklaim Venus mungkin tertutup lautan yang dengan cepat hilang ke atmosfer seperti neraka, sebagaimana dikutip dari BGR.
Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences mengklaim jika Venus pernah layak huni kemungkinan besar lautan pernah menutupi planet ini dengan cara yang sama seperti Bumi.
Studi tersebut juga mengklaim lautan tidak akan bertahan lama saat planet berubah menjadi lingkungan gersang. Para ilmuwan mengklaim lautan pernah ada di Venus sangat diragukan.
Tapi, penelitian baru ini melihat lebih dalam pada pertanyaan itu. Menurut model sejarah atmosfer Venus, lautan di Venus berpotensi lebih dari tiga miliar tahun yang lalu. Namun, tingkat kehilangan oksigen berarti lautan akan mengering dengan sangat cepat.
Sebelumnya di Tata Surya, Matahari kurang kuat, membuat Venus lebih beriklim. Selama periode inilah keberadaan lautan di Venus dapat dimungkinkan. Namun, saat Matahari semakin kuat dan Venus memanas, atmosfer menjadi lebih tebal, menciptakan lebih banyak tekanan.
Seperti yang dicatat peneliti, masih belum ada bukti pasti Venus benar-benar layak huni bertahun-tahun yang lalu. Namun, apa yang menimbulkan kebingungan di sini adalah fakta jika samudera telah ada di Venus bertahun-tahun yang lalu, ke mana perginya oksigen?
Meskipun atmosfer memanas dan suhu permukaan meningkat, setiap air yang menguap akan meninggalkan oksigen di atmosfer, yang seharusnya tidak bisa bocor keluar dari atmosfer Venus. Karena kurangnya oksigen di atmosfer, tampaknya tidak mungkin Venus memiliki lautan yang menutupi permukaannya.
Beberapa kemungkinan dapat menyebabkan hilangnya oksigen, seperti terikat dalam karbon dioksida dari gunung berapi yang melapisi permukaan Venus. Namun, para ilmuwan mengatakan hasil ini tidak mungkin.
Kemungkinan lain adalah oksigen entah bagaimana bocor keluar dari atmosfer atau diasingkan dalam magma yang dapat teroksidasi di permukaan
Editor: Dini Listiyani