Lubang Ozon di Antartika Tak Bisa Disembuhkan, Tetap Besar dan Semakin Dalam

JAKARTA, iNews.id - Lubang ozon telah pulih. Upaya memperbaiki kerusakan akibat emisi gas rumah kaca telah digembar-gemborkan sebagai salah satu pencapaian lingkungan hidup terbesar di dunia. 

Namun sebuah studi baru dapat membantah semua itu. Menurut studi baru yang diterbitkan di Nature Communication, tingkat ozon pada lubang yang ada di atas Antartika telah berkurang sebesar 26 persen sejak 2004. 

Baca Juga

Bumi Tak Baik-Baik Saja, Lapisan Ozon di Atas Antartika Berlubang Seluas Amerika Utara

Seorang mahasiswa PhD Universitas Otago dan penulis utama studi Hannah Kessenich mengatakan lubang itu tidak hanya tetap besar di wilayahnya, tapi juga lebih dalam di sebagian besar musim semi Antartika.

Meski terdengar seperti, “lubang ozon” sebenarnya bukanlah lubang pada lapisan ozon di Bumi. Sebaliknya, wilayah ini memiliki lapisan ozon yang jauh lebih tipis dibandingkan wilayah lainnya. 

Jadi, meskipun masih melindungi manusia dari sinar UV yang kuat dan mematikan yang dipancarkan Matahari, Ozon jauh lebih lemah di area ini, sebagaimana dikutip dari BGR.

Para ilmuwan sebelumnya mendorong pemulihan lapisan ozon melalui larangan berdasarkan Montreal Protocol, yang mencakup beberapa negara setuju untuk mengurangi atau melarang penggunaan lebih dari 100 bahan kimia perusak ozon yang telah menyebabkan penipisan wilayah di Antartika. 

Awal tahun ini, para ilmuwan meyakinkan lubang di ozon telah pulih dengan baik. Jika penelitian baru ini benar, penyembuhan lubang tersebut mungkin tidak sebanyak yang diduga. 

Faktanya, para peneliti mengatakan penipisan ozon di lapisan atas Antartika mungkin disebabkan perubahan pusaran kutub Antartika, yaitu pusaran udara bertekanan rendah dan sangat dingin yang ditemukan jauh di atas Kutub Selatan.

Editor: Dini Listiyani