Mahasiswa Astronomi Berhasil Temukan 17 Planet Baru, Salah Satunya Seukuran Bumi
OTTAWA, iNews.id - Mahasiswa astronomi University of British Columbia Michelle Kunimoto telah menemukan 17 planet baru, termasuk dunia yang berpotensi dihuni. Dia berhasil menemukan planet berkat menyisir data yang dikumpulkan dari misi Kepler NASA.
Selama misi empat tahunnya, satelit Kepler mencari planet, terutama yang terletak di Habitable Zone bintang-bintang mereka, di mana air cair bisa ada di permukaan planet berbatu. Temuan baru, yang diterbitkan dalam The Astronomical Journal mencakup satu planet yang sangat langka. Bernama KIC-7340288b, planet yang ditemukan Kunimoto ini hanya 1 1/2 kali ukuran Bumi, cukup kecil untuk dianggap berbatu.
"Planet ini berjarak sekitar seribu tahun cahaya. Jadi, kita tidak akan sampai di sana dalam waktu dekat. Tapi, ini adalah penemuan yang sangat menarik karena hanya ada 15 planet kecil yang dikonfirmasi di Habitable Zone yang ditemukan dalam data Kepler sejauh ini," kata kandidat Ph.D Kunimoto di departemen fisika dan astronomi yang dikutip dari Phys, Rabu (4/3/2020).
Planet ini memiliki tahun yang panjangnya 142 1/2 hari dan mengorbit bintangnya di 0.444 di Astronomical Units. Dari 16 planet baru yang ditemukan, yang terkecil hanya berukuran dua pertiga ukuran Bumi.
Sisanya berkisar dalam ukuran hingga delapan kali milik Bumi. Kunimoto tidak asing dengan menemukan planet. Dia sebelumnya menemukan empat selama gelar sarjana di UBC.
Sekarang Kunimoto sedang mengerjakan gelar Ph.D di UBC. Dia menggunakan metode transit untuk mencari planet-planet di antara sekitar 200.000 bintang yang diamati oleh misi Kepler.
"Setiap kali sebuah planet lewat di depan sebuah bintang, dia memblokir sebagian cahaya bintang itu dan menyebabkan penurunan sementara dalam kecerahan bintang itu. Dengan menemukan penurunan ini, yang dikenal sebagai transit, Anda dapat mulai mengumpulkan informasi mengenai planet ini seperti ukurannya dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengorbit," ujarnya.
Kunimoto juga berkolabarsi dengan alumnus UBC Henry Ngo untuk mendapatkan gambar tidak lanjut yang tajam dari beberapa bintang di planetnya dengan Near InfraRed Imager and Spectrometer (NIRI) di Gemini North 8-metre Telescope.
"Saya mengambil gambar bintang-bintang seolah-olah dari luar angkasa, menggunakan optik adaptif. Saya bisa tahu apakah ada bintang di dekatnya yang dapat memengaruhi pengukuran Kepler, seperti menjadi penyebab penurunan itu sendiri," katanya.
Selain planet-planet baru, Kunimoto mampu mengamati ribuan planet Kepler yang diketahui menggunakan metode transit. Kemudian, dia akan menganalisis kembali sensus exoplanet secara keseluruhan.
Editor: Dini Listiyani