Mengintip Kisah Douglas Engelbart, Engineer Penemu Mouse
CALIFORNIA, iNews.id - Mouse menjadi perangkat yang tak bisa lepas dari komputer. Namanya mungkin terdengar lucu untuk sebagian orang tapi untuk memunculkan konsep awal mouse diperlukan ide kreatif.
Douglas Engelbart, engineer komputer yang membuat mouse. Layaknya banyak perintis komputer awal, Engelbart pernah melayani Angkatan Laut AS selama Perang Dunia II karena tugas negaranya dan menghabiskan waktu selama 2 tahun sebagai engineer radar di Filipina.
Angkatan Laut menjadi daya tarik bagi Engelbart karena ketertarikannya dengan radar sebagai jenis teknologi baru. Usai menyelesaikan training, Engelbart dikirim ke pulau Leyte sebagai Radio Technician, Pette Officer Second Class.
Di pulai kecil inilah dia membaca esai Vannevar Bush yang disebut ‘As We May Think.’ Tulisan itu menyerukan mesin yang akan membantu membuat pengetahuan lebih mudah diakses dan pemahaman manusia mengenai dunia lebih jauh, sebagaimana dikutip dari Life Hacker, Jumat (5/6/2020).
Setelah menjalani dua tahun masa jabatannya, Engelbart kembali ke Oregon State College, tempat dia meraih gelar sarjana teknik elektro. Dia segera menemukan pekerjaan di National Advisory Committee for Aeronautics (NACA), bekerja dalam pemeliharaan terowongan angin di Ames Research Center.
Nama NACA terdengar tidak asing. Pasalnya, NACA berubah menjadi NASA seperti yang dikenal saat ini dan pusat Ames masih beroperasi di bawah organisasi ini.
Saat dia bekerja di NACA, Engelbart bertemu calon istrinya, Ballard Fish yang sedang berlatih menjadi ahlo terapi okupasi. Mereka akhirnya bertunangan pada 1950, tapi pada saat itu Engelbart mengalami krisis eksistensial.
Menyadari tujuan hidupnya tidak lebih dari sekadar pekerjaan tetap, menikah, dan hidup bahagia, dia merasa melajutkan hidup yang aman dan mapan tidak akan memberikannya kesempatan untuk mengubah dunia.
Alih-alih mencoba memecahkan masalah dunia sendiri, Engelbart percaya dunia membutuhkan framework di mana orang dapat membuat upaya terkoordinasi untuk memecahkan masalah tersebut. Cara untuk melakukannya adalah dengan meningkatan kecerdasan manusia dan membangun kecerdasan kolektif.
Ini terjadi pada awal 1950-an, saat komputer pertama baru dibangun, sehingga membutuhkan seluruh ruangan untuk menampungnya dan tim besar guna menjalankannya. Pada saat itu, komputer masih sedikit eksklusif, kalkulator rumit, dan hanya satu atau dua inovator yang melihat masa depan dari komputer di luar perhitungan persamaan matematika. Nah, Engelbart adalah salah satunya.
Dia melihat komputer dan jaringannya sebagai jawaban penting untuk masalah dunia yang kompleks serta krisis pribadinya sendiri. Usai meninggalkan NACA pada 1951, Engelbart mendaftar di sekolah pascasarjana University of California, Berkeley, dan berhasil mendapat gelar Master of Science pada 1953.
Pada 1955, dia berhasil mendapat gelar Ph.D usai membantu dalam pembangunan proyek California Digital Computer yang dikenal sebagai CALDIC. Usai mendapat gelar Ph.D dia berusaha mengajar, tapi akhirnya memutuskan jalur itu juga tidak tepat untuk tujuan yang dipilih dalam kehidupan.
Dia pergi untuk memulai startup yang disebut Digital Techniques yang akan mengkomersialkan penelitian doktornya pada perangkat penyimpanan. Bahkan usaha ini tidak cukup tepat untuk visinya, dan akhirnya Engelbart memutuskan mengejar jalan yang pertama kali dia bayangkan usai meninggalkan NACA.
Jalan ini membawanya ke SRI International yang saat ini dikenal sebagai Stanford Research Institute. Dia bekerja selama beberapa waktu terkait perangkat magnetik dan miniaturisasi elektronik.
Namun, baru pada 1962, dia mampu bertindak berdasarkan visi pribadinya, menghasilkan laporan yang berjudul Augmenting Human Intellect: A Conceptual Framework. Laporan ini cukup mendapatkan dana untuk pekerjaannya, dan Engelbart tidak membuang waktu merekrut tim peneliti guna Augmentation Research Center baru atau ARC lab.
Lab ARC menjadi tempat Engelbart mempraktikan ide-ide yang menginspirasi dia pada 1951. Salah satu hal yang telah menjadi terkenal di industri adalah konsep bootstrap.
Bootstrapping adalah penyempurnaan dari semua ide besarnya, terutama keyakinannya kemajuan dapat dan akan dipercepat saat orang-orang menghabiskan waktu memperbaiki alat mereka untuk meningkatkan tools. Di ARC tim Engelbart banyak mengerjakan pekerjaan berkaitan dengan komputer dan antarmuka agar lebih mudah diakses operator manusia.
Untuk tujuan ini, mereka mengembangkan elemen antarmuka komputer yang sekarang diketahui sebagai hypertext, layar bitmap, alat kolaborasi, dan mouse.
Mouse komputer sederhana ini memulai hidupnya sebagai paten yang diterapkan pada 1967 dan diterima di 1970. Mouse terdiri atas cangkang kayu dengan dua roda logam.
Engelbart mengembangkan mouse pertama bersama dengan engineer utamanya, Bill English. Dan, patennya digambarkan sebagai ‘X-Y position indicator for a display system.’
Sekarang pertanyaannya mengapa alat itu disebut mouse? Engelbert hanya mengatakan karena perangkat terlihat seperti tikus dengan kabelnya keluar dari belakang meskipun desainnya segera diubah dengan ekor berada di bagian depan perangkat untuk kemudahan pengguna.
Teori alternatif yang telah dikemukakan adalah kursor di layar yang disebut CAT pada saat itu. Lalu, seseorang berpikir aneh jika tikus mengejar kucing di sekitar layar.
Sejauh ini tidak diketahui pasti. Sejak itu Englebart mengaku tidak ada yang benar-benar mengingat julukan mouse itu berasal. Namun, yang penting perangkat ini sekarang mempermudah manusia mengakses komputer.
Editor: Dini Listiyani