Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Profesor BRIN Sebut Meteor yang Melintasi Langit Cirebon Jatuh di Laut Jawa
Advertisement . Scroll to see content

Meteorit Gurun Sahara Ungkap Fakta Baru Air di Mars

Senin, 02 November 2020 - 15:13:00 WIB
Meteorit Gurun Sahara Ungkap Fakta Baru Air di Mars
Meteorit Gunung Sahara (Foto: Slash Gears)
Advertisement . Scroll to see content

CALIFORNIA, iNews.id - Para ilmuwan telah menganalisis meteorit yang ditemukan di Gurun Sahara pada 2012. Meteorit tersebut berasal dari Mars dan disebut NWA 7533.

Para ilmuwan telah mempelajari meteorit untuk mendapatkan gambaran mengenai komposisinya dan seperti apa Mars 4,4 miliar tahun lalu. Komposisi mineral meteorit telah mengungkapkan tanda kimia oksidasi yang akan terjadi saat air terbentuk.

Meteorit itu sangat kecil, beratnya 84 gram dan sebagian namanya berasal dari fakta batu ditemukan di Afrika Barat Laut. Meteorit adalah sisa-sisa dari batu besar yang pecah saat memasuki atmosfer Bumi.

Dengan meteorit yang sebelumnya berusia 4,4 miliar tahun, para peneliti sekarang dapat menyesuaikan teori, Mars memiliki air setidaknya selama 3,7miliar tahun. Meteorit tersebut menunjukkan, air berada di Planet Merah 700.000 tahun yang sebelumnya diyakini, sebagaimana dikutip dari Slash Gears, Senin (2/11/2020).

Dengan indikasi air hadir di Mars jauh lebih awal dari yang diyakini sebelumnya, mereka merupakan produk sampingan alami dari beberapa proses awal pembentukan planet. Para ilmuwan berharap penemuan ini dapat membantu menjawab pertanyaan yang masih ada soal dari mana sebenarnya air berasal.

NWA 7533 adalah meteorit Mars tertua yang pernah ada. Peneliti memasukkan sampel meteorit ke dalam kuartet analisis spektroskopi yang berbeda. Masing-masing adalah metode untuk mendeteksi sidik jari kimiawi, dan terdapat bukti kuat untuk oksidasi magma.

Oksidasi bisa terjadi jika ada air di kerak Mars 4,4 miliar tahun yang lalu selama tumbukan yang melelehkan bagian kerak itu. Analisis tersebut juga menunjukkan dampak yang menciptakan meteorit akan melepaskan sejumlah besar hidrogen, berkontribusi pada pemanasan planet pada saat Mars sudah memiliki atmosfer yang sangat tebal. Atmosfir Mars itu sekarang telah hilang.

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut