Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Badai Matahari Picu Gangguan Telekomunikasi di Bumi, Jeff Bezos Tunda Luncurkan Roket
Advertisement . Scroll to see content

Mirip dengan Kondisi Mars, Tempat Gersang di Bumi Ini Miliki Kehidupan

Rabu, 28 Februari 2018 - 10:05:00 WIB
Mirip dengan Kondisi Mars, Tempat Gersang di Bumi Ini Miliki Kehidupan
Gurun Mirip Mars di Bumi Miliki Bentuk Kehidupan (Foto: iStock)
Advertisement . Scroll to see content

CALIFORNIA, iNews.id - Di sepanjang pantai barat Amerika Selatan ada padang pasir yang luas dan panas. Area gersang tersebut ternyata memiliki kesamaan dengan Planet Mars.

Gurun Atacama Chile merupakan salah satu tempat paling kering di planet ini, sehingga begitu gersang. Hal ini membuat lanskap pemandangan yang tidak bersahabat seperti Mars di Bumi dan para ilmuwan baru saja membuat penemuan besar tentang hal itu.

Untuk pertama kalinya, para peneliti mengamati kehidupan yang melonjak di inti Atacama yang sangat kering, yang menunjukkan lingungan yang berdebu dan tandus ini sebenarnya ekosistem. Untuk harapan menemukan kehidupan di Mars, penemuan yang tidak mungkin bisa berarti segalanya.

"Saya selalu terpesona untuk pergi ke tempat di mana orang tidak berpikir ada sesuatu yang bisa bertahan dan menemukan, kehidupan telah menemukan cara untuk membuatnya berhasil," kata ilmuwan planet Dirk-Schulze-Makuch dari Washington State University yang dikutip iNews.id dari Science Alert, Rabu (27/2/2018).

"Jika kehidupan bisa bertahan di lingkungan terkering di Bumi, ada kemungkinan besar bisa digantung di Mars dengan cara yang sama,"  ungkapnya lebih lanjut.

Ini bukan pertama kalinya mikroba terdeteksi di Gurun Atacama, namun penelitian sebelumnya membiarkan kemungkinan setiap kehidupan yang ditemukan di tanah berpasir bisa menjadi sisa-sisa sel mati sekarat yang diakumulasikan oleh proses atmosfer. Kali ini, para peneliti menemukan bukti aktual dari komunitas mikroba lokal, komunitas mikroba metabolisme aktif berkembang di tanah.

Tak lama setelah Schulze-Makuch dan rekan-rekannya tiba di tempat pada 2015, langit terbuka dan hujan turun di padang pasir- sebuah peristiwa langka yang menghasilkan curah hujan terbesar di kawasan ini sejak rekaman resmi dimulai hampir 40 tahun sebelumnya.

Setelah banjir besar ini, para peneliti mendeteksi adanya ledakan aktivitas biologis dalam sampel tanah yang diambil dari delapan lokasi di seluruh padang pasir. Para peneliti kembali untuk melakukan penyelidikan lanjutan pada 2016 dan 2017. Tapi, saat mereka kembali, hujan tidak turun dan tanda-tanda kehidupan mulai hilang pada sampel selanjutnya.

Meski demikian, kombinasi tes genomik dan analisis kimia menunjukkan mikroba itu berevolusi di tanah tertentu tempat mereka ditemukan. Komunitas bakteri keras yang terbaring beberapa meter di bawah permukaan padang pasir menunjukkan mikroba bisa bertahan dalam waktu yang sangat lama di antara kumpulan air- memasuki semacam statis metabolik untuk mengatasi periode kekeringan epik hingga kondisi lembab berlanjut.

"Ini benar-benar pertama kalinya seseorang bisa mengidentifikasi bentuk kehidupan yang terus-menerus tinggal di tanah Gurun Atacama. Kami percaya komunitas mikroba ini bisa terbengkalai selama ratusan atau ribuan tahun dalam kondisi yang sangat mirip dengan yang ditemukan di planet seperti Mars dan kemudian kembali hidup saat hujan turun," jelas Schulze-Makuch.

Meski begitu, tentu saja Mars lebih kering dan lebih dingin dari Atacama. Namun, jika para ilmuwan mencari harapan untuk menemukan kehiduapn di Mars, mikroba pasir Chili yang haus ini mungkin saja bisa.

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut