Misi NASA Bawa Manusia ke Bulan Diprediksi Tertunda hingga 2027
JAKARTA, iNews.id - Rencana Badan Antariksa dan Penerbangan Amerika Serikat atau National Aeronautic and Space Administration (NASA) untuk mengirimkan manusia ke Bulan pada Desember 2025 diprediksi bakal tertunda. Program NASA yang dinamakan Artemis III itu kemungkinan akan tidak berjalan hingga 2023.
Hal itu merupakan analisa dari lembaga resmi Amerika Serikat, Government Accountability Office (GAO) terhadap program Artemis III. Dikutip dari situs resmi GAO, Selasa (5/12/2023), GAO menilai NASA terus mengalami masalah dan tantangan untuk memuluskan program Artemis III.
Mereka terus kesulitan dalam membangun kendaraan penjelajah Bulan dan baju khusus ruang angkasa yang akan dipakai para astronot.
"Misalnya, beberapa tes penerbangan ditunda, yang dapat mempengaruhi waktu tes berikutnya. Dan masih banyak pekerjaan rumit yang harus dilakukan. Kami memperkirakan bahwa misi pendaratan di Bulan tidak mungkin terjadi pada tahun 2025 sesuai rencana," sebut GAO.
Tanpa ada perubahan berarti NASA justru menurut GAO tidak akan bisa memuluskan program Artemis III sesuai rencana. Mereka justru meminta NASA mempertimbangkan beberapa usulan yang mereka berikan.

Menurut GAO badan antariksa Amerika Serikat itu perlu mengembangkan, memperoleh, dan mengintegrasikan beberapa sistem baru. Itu termasuk sistem untuk mengangkut awak ke dan dari permukaan Bulan, dan pakaian antariksa untuk operasi permukaan Bulan.
Saat ini NASA memang sudah bekerja sama dengan SpaceX dan Axiom untuk mengatasi dua hal yang mendesak itu yakni lunar lander dan pakaian khusus. Masalahnya hingga kini SpaceX dan Axiom justru masih belum mencapai progres yang diharapkan.
Sementara disebutkan Ars Technica beberapa petinggi NASA memang melihat adanya kemungkinan besar penundaan Artemis III. Pada Juni 2023 lalu, Jim Free, analis NASA mengatakan roket Starship yang dibuat SpaceX untuk program Artemis III akan menemui banyak kendalan.
Dia malah yakin jika misi Artemis III tidak mencapai target dan tidak memiliki peralatan yang lengkap maka NASA akan menggantinya dengan misi baru.
“Kami memang dapat mepertimbangkan melakukan misi lain,” kata Jim Free.
Editor: Ismet Humaedi