Misteri Segitiga Bermuda, Ombak Tinggi Penyebab Hilangnya Kapal
JAKARTA, iNews.id – Misteri Segitiga Bermuda yang menelan banyak kapal dan pesawat belum juga terpecahkan. Namun, penelitian tentang masalah ini tidak pernah berhenti.
Segitiga Bermuda telah menelan banyak kapal dan pesawat yang melintas di atasnya. Para peneliti meyakini ombak jahat setinggi 100 kaki memiliki peran di balik kecelakaan-kecelakaan tersebut.
Para peneliti di Universitas Southampton, Inggris, meyakini bahwa misteri ini bisa dijelaskan oleh fenomena alam yang dikenal dengan rogue wave (gelombang pembunuh). Untuk menguji riset mereka, para peneliti itu membuat simulasi rouge wave untuk film dokumenter di Channel 5 dengan tajuk The Bermuda Triangle Enigma.
Gelombang pembunuh di kawasan Segitiga Bermuda sangatlah kuat dan berbahaya dan bisa mencapai ketinggian hingga 100 kaki (30 meter). Tim peneliti Southampton membangun model USS Cyclops, kapal besar yang hilang di dalam kawasan segitiga itu pada 1918 dan menewaskan 300 jiwa.
Karena ukurannya yang ramping dan memiliki dasar yang rata, tidak butuh waktu lama sebelum model ini diatasi dengan air selama simulasi.
Dr Simon Boxall, seorang ilmuwan laut dan bumi mengatakan, kawasan segitiga yang terkenal di Samudra Atlantik itu biasa diterpa tiga badai besar yang datang bersamaan dari berbagai arah. Kondisi semacam itu cocok untuk membentuk rogue wave. Boxall yakin lonjakan dalam air itu bisa membelah kapal seperti Cyclops menjadi dua.
“Ada badai di selatan dan utara yang datang bersama-sama. Dan, jika ada tambahan dari Florida, itu bisa menjadi formasi gelombang mematikan yang berpotensi mematikan. Gelombang yang curam, kami mengukur tingginya lebih dari 30 meter,” kata Boxall seperti dilaporkan Daily Mail, Jumat (2/8/2018).
Sementara, para ilmuwan di Australia memiliki penjelasan lebih sederhana terkait fenomena hilangnya kapal-kapal di Segita Bermuda. Menurut mereka, berbagai kecelakaan yang pernah terjadi di kawasan itu murni karena faktor kelalaian manusia (human error).
Editor: Ahmad Islamy Jamil