JAKARTA, iNews.id - NASA membagikan detail baru soal rencana deorbit International Space Station (ISS). Pada 2023, NASA akan menggunakan penarik antariksa untuk membantu membawa ISS ke Bumi.
Stasiun luar angkasa akan menabrak Samudera Pasifik, terdampak di dasar laut. Ini adalah rencana menarik yang telah dikerjakan NASA selama beberapa bulan, sebagaimana dikutip dari BGR.
Namun, badan antariksa AS awalnya berencana menggunakan pesawat luar angkasa Rusia untuk membantu menavigasi stasiun hingga ke Bumi. Saat ini, NASA mengambil pendekatan yang berbeda.
NASA mengatakan akan bergantung pada penarik luar angkasa sebagai bagian penting dari rencana deorbit ISS. Rencana pertama kali terungkap pada Kamis, 9 Maret setelah NASA merilis permintaan anggaran federal 2024.
Badan antariksa tersebut telah meminta alokasi 27,2 miliar dolar AS. Proposal itu menetapkan 180 dolar AS juta untuk memulai pengembangan kapal penarik luar angkasa baru.
Kapal tunda tersebut akan bertanggung jawab untuk membantu deorbit ISS pada tahun 2030, dan NASA juga akan menggunakannya untuk aktivitas lain.
Selama konferensi pers baru NASA yang membahas anggaran yang diusulkan, rincian lebih lanjut tentang rencana deorbit ISS muncul pada hari Senin, 13 Maret. Kongres masih harus menyetujuinya.
Tapi, badan antariksa tersebut mengatakan prakarsa tersebut diperkirakan menelan biaya lebih dari 1 miliar dolar AS. NASA mengatakan biaya sebenarnya mungkin akan lebih rendah setelah mengirimkan permintaan proposal.
Tujuan utamanya untuk menciptakan "linchpin" dalam operasi luar angkasa NASA yang memberi mereka redudansi jika rencana dengan pesawat ruang angkasa Rusia gagal. Selama konferensi pers hari Senin, NASA juga mengungkapkan Artemis 2 dan Artemis 3 masih dalam jalur peluncuran 2024 dan 2025. Namun, Artemis 4 telah diundur ke 2028.
Editor : Dini Listiyani
Follow Berita iNews di Google News