NASA Marah Puing-Puing Satelit Rusia Membahayakan Stasiun Luar Angkasa
 
                 
                SAN FRANCISCO, iNews.id - Tujuh astronot di International Space Staiton (ISS) terpaksa berlindung di pesawat luar angkasa Crew Dragon dan Soyuz pada Senin pagi. Mereka berlindung saat stasiun yang mengorbit mendekati awan sampah luar angkasa yang berbahaya.
Menurut NASA, rongsokan itu dibuat setelah Rusia menghancurkan salah satu satelit lamanya dalam uji coba rudal anti-satelit, dengan ledakan itu dilaporkan menciptakan sekitar 1.500 puing terpisah. Tidak ada kerusakan yang dilaporkan di ISS.
 
                                    NASA mengatakan akan terus memantau situasi selama beberapa hari mendatang. Menggambarkan keadaan darurat, NASA itu mengatakan anggota awak pergi ke pesawat luar angkasa mereka sesaat sebelum pukul 02.00 ET dan tinggal di sana sampai sekitar pukul 04.00 ET.
ISS melewati atau mendekati awan puing setiap 90 menit saat mengorbit 250 mil di atas Bumi. Para astronot diperintahkan untuk berlindung untuk lintasan kedua dan ketiga usai penilaian risiko oleh kantor puing-puing dan spesialis balistik di Johnson Space Center NASA di Houston.
 
                                    Dikutip dari Digital Trends, Selasa (16/11/2021), dalam sebuah pernyataan tentang insiden itu, administrator NASA Bill Nelson tidak menahan diri, menggambarkan serangan satelit Rusia sebagai "sembrono dan berbahaya."
“Saya marah dengan tindakan yang tidak bertanggung jawab dan tidak stabil ini. Dengan sejarah panjang dan bertingkat dalam penerbangan antariksa manusia, tidak terpikirkan Rusia akan membahayakan tidak hanya astronot mitra Amerika dan internasional di ISS, tetapi juga kosmonot mereka sendiri. Tindakan mereka sembrono dan berbahaya, mengancam juga stasiun luar angkasa China dan para taikonaut di dalamnya," kata Nelson.
