NASA Pamer Gambar Ngarai di Mars

SAN FRANCISCO, iNews.id - NASA telah merilis gambar baru dari ngarai terbesar di Tata Surya. Ngarai di permukaan Mars ini hampir 10 kali lebih panjang dari Grand Canyon dan tiga kali lebih dalam.

Ngarai tersebut dikenal sebagai Valles Marineris. Marineris merupakan sistem ngarai yang dalam dan luas yang membentang lebih dari 2.500 mil di sepanjang ekuator Mars.

Baca Juga

“Ngobrol Bareng Gus Miftah” Jumat Malam ini Pukul 20.00 di iNews dan RCTI+: Retno Marsudi dan Diplomasi Pandemi

Sistem ngarai masif mencakup hampir 25 persen dari seluruh lingkar Mars. Sebagai perbandingan, dibandingkan dengan Grand Canyon, Valles Marineris hampir sepuluh kali lebih panjang dan tiga kali lebih dalam. Gambar baru diambil menggunakan kamera High Resolution Imaging Science Experiment (HiRISE) di atas Mars Reconnaissance Orbiter.

Salah satu misteri terbesar tentang Mars adalah bagaimana tepatnya sistem ngarai yang begitu masif terbentuk. Di Bumi, Grand Canyon terbentuk selama miliaran tahun oleh air yang mengalir sebagaimana dikutip dari Slash Gears, Senin (11/1/2021).

Baca Juga

Marsma Ronny Irianto Moningka, Jenderal Lulusan Terbaik AAU 92 dari Gianyar Jabat Wadan Seskoau

NASA mengatakan Mars terlalu panas dan kering untuk pernah memiliki sungai yang cukup besar, dua kali memotong keraknya dan menciptakan sistem ngarai yang sangat besar. ESA mengatakan ada bukti bahwa air yang mengalir bisa memperdalam beberapa ngarai saluran yang ada ratusan juta tahun yang lalu.

Para ilmuwan percaya sebagian besar ngarai kemungkinan besar retak terbuka miliaran tahun yang lalu ketika supergrup gunung berapi di dekatnya yang dikenal sebagai wilayah Tharsis pertama kali menonjol dari tanah Mars.

Baca Juga

Infografis Robot Anjing Penjelajah Mars

Magma yang menggelegak di bawah gunung berapi besar, termasuk Olympus Mons, bisa saja meregang dan merobek kerak bumi, yang akhirnya runtuh ke palung dan lembah yang membentuk Valles Marineris saat ini. Bukti menunjukkan bahwa sistem Canyon selanjutnya dibentuk oleh tanah longsor, aliran magma, dan sungai kuno setelah pembentukannya.

Editor: Dini Listiyani