Pandemi Virus Corona Bikin Bumi Lebih Tenang
CALIFORNIA, iNews.id - Pandemi virus corona (Covid-19) membuat segalanya berubah mulai dari kehidupan sehari-hari hingga ke planet Bumi. Sebuah fenomena baru telah diamati di Bumi yakni planet menjadi lebih tenang.
Laporan Newsweek menyebutkan para peneliti telah melihat penurunan signifikan dalam jumlah getaran di permukaan Bumi. Getaran atau seismic noise ini diciptakan oleh gerakan manusia seperti mengemudi, pekerjaan konstruksi, dan apa pun yang membuat tanah bergetar.
Nah, sejak pandemi Covid-19 terjadi, seluruh Bumi sedikit lebih tenang dibanding biasanya. Saat pandemi virus corona menyapu seluruh dunia, tindakan lockdown telah dilakukan di banyak lokasi.
Bahkan, di daerah yang tidak lockdown ketat didesak untuk menghindari pertemuan sosial dan tetap tinggal di rumah jika memungkinkan. Dengan aturan baru ini, ada lebih sedikit kebisingan background pada tingkat seismik.
Stephen Hicks, seismolog dari Imperial College London mengungkap hasil dari beberapa pengumpulan data seismik yang menunjukkan betapa dramatisnya keadaan saat ini. Dia membagikan hasil lewat tweet di Twitter.
“#covid19uk lockdown seperti yang terlihat oleh seismometer. Minggu ini telah melihat pengurangan seismic noise background siang hari rata-rata,” katanya. Dia menambahkan data mungkin mencerminkan lebih sedikit lalu lintas di jalan, sebagaimana dikutip dari BGR, Jumat (3/4/2020).
Manusia cenderung membuat banyak kebisingan tidak peduli waktu, tapi isolasi diri dan perintah jarak sosial telah berhasil mengubah itu secara besar-besaran. Frekuensi yang lebih tenang sekarang biasanya dikaitkan dengan kehidupan manusia sehari-hari. Artinya, sekarang bisa menjadi peluang besar bagi para ilmuwan untuk menangkap beberapa bacaan yang sangat akurat tanpa harus khawatir tentang begitu banyak statis manusia yang mengacaukan data.
Berbagai lockdown dan langkah-langkah keamaan yang berlaku di Amerika Serikat dan banyak negara lain diperkirakan akan tetap berlaku setidaknya satu bulan lagi. Jadi, perpanjangan waktu tenang untuk Bumi secara keseluruhan dan para peneliti bisa memanfaatkannya.
Editor: Dini Listiyani