Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Air Hujan Jakarta Mengandung Mikroplastik, Menkes Ajak Warga Pakai Masker
Advertisement . Scroll to see content

Peneliti Jepang Bikin Masker, Bisa Bersinar saat Terkena Virus Covid-19

Rabu, 19 Januari 2022 - 15:01:00 WIB
Peneliti Jepang Bikin Masker, Bisa Bersinar saat Terkena Virus Covid-19
Peneliti Jepang Bikin Masker, Bisa Bersinar saat Terkena Virus Covid-19 (Foto:
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Gagasan di balik mengenakan masker saat sakit atau secara umum dimaksudkan untuk melindungi Anda dan orang sekitar. Ini karena virus seperti Covid-19 menginfeksi manusia melalui droplet di udara, batuk, dan berbicara. 

Mengenakan masker membantu mencegah tetesan droplet itu keluar dari mulut dan hidung. Selain itu, mencegah masuk ke mulut dan hidung Anda jika berasal dari orang lain. 

Namun, bagaimana Anda tahu apakah masker efektif? Pernahkan Anda melakukan kontak dengan seseorang yang memiliki virus? Itu akan sulit untuk dikatakan, tapi para peneliti di Universitas Kyoto telah mengembangkan filter yang terbuat dari antibodi burung unta. 

Jadi, saat filter ditempatkan di bawah sinar UV akan bersinar jika itu menunjukkan dia telah bersentuhan dengan virus corona. Bagaimana mereka membuat ini?

Para ilmuwan pertama kali menyuntikkan burung unta sangat tahan terhadap penyakit sebelum mengekstrak antibodi dari kuning telur burung. Mereka kemudian mengikatnya ke filter di masker menggunakan asm polilaktat, sebagaimana dikutip dari Ubergizmo.

Jadi apa gunanya masker seperti itu? Menurut peneliti utama Yasuhiro Tsukamoto, “Jika infeksi virus dapat dideteksi dengan memasang filter mulut yang membawa antibodi burung unta dalam 'masker sekali pakai' yang digunakan setiap hari di dunia, orang yang terinfeksi tanpa gejala seperti penyebar super dapat secara sukarela diobati pada tahap awal.”

Sayangnya, apakah ada rencana untuk benar-benar mulai membuat dan menjual filter ini. Tapi, Tsukamoto mengatakan dia berharap teknik ini dapat diterapkan pada virus lain juga. Artinya, berarti setelah pandemi ini berlalu, itu masih dapat digunakan di dunia.                                                        

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut