Perubahan Iklim Ekstrem, Separuh Hewan Berdarah Dingin Terancam Punah
Bruce Young, kepala zoologi di NatureServe, yang ikut memimpin penelitian, mengatakan reptil yang terancam sebagian besar ditemukan terkonsentrasi di Asia Tenggara, Afrika Barat, Madagaskar utara, Andes Utara, dan Karibia.
Perubahan iklim ditemukan menimbulkan ancaman langsung bagi sekitar 10 persen spesies reptil, meskipun para peneliti mengatakan kemungkinan itu terlalu rendah karena tidak memperhitungkan ancaman jangka panjang seperti kenaikan permukaan laut, atau bahaya tidak langsung yang didorong iklim dari hal-hal seperti penyakit.
Para peneliti pun terkejut menemukan konservasi yang ditujukan untuk mamalia, burung, dan amfibi juga bermanfaat bagi reptil, meskipun mereka menekankan penelitian tersebut menyoroti perlunya konservasi mendesak khusus untuk beberapa spesies.
Young mengatakan penilaian reptil, yang melibatkan ratusan ilmuwan dari seluruh dunia, membutuhkan waktu sekitar 15 tahun untuk diselesaikan karena kurangnya dana. Dia berharap penelitian dapat membantu memacu dunia internasional untuk menghentikan hilangnya keanekaragaman hayati.
Editor: Dani M Dahwilani