Planet Ini Lebih Panas dari Bintang dan Punya 2 Musim Dingin
CALIFORNIA, iNews.id - Satelit pemburu planet Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS) telah digunakan untuk menemukan informasi lebih banyak mengenai KELT-9b. Planet ini tidak hanya panas di permukaannya tapi juga punya dua musim dingin.
TESS menemukan KELT-9b mempunyai permukaan yang lebih panas dibanding bintang. Selain itu, planet paling esktrem ini juga memiliki dua musim panas dan dingin setiap 36 jam.
KELT-9b terkenal sebagai exoplanet terpanas yang pernah ditemukan. Suhu permukaannya mencapai 7.800 derajah Fahrenheit atau 4.300 derajat celsius. Permukaan sangat panas, sehingga molekul hidrogen atmosfernya handir di seluruh planet.
"Faktor keanehannya tinggi dengan KELT-9b. Ini adalah planet raksasa di orbit yang sangat dekat, hampir kutub di sekitar bintang yang berputar cepat dan fitur-fitur ini menyulitkan kemampuan kita untuk memahami bintang dan efeknya pada planet ini," kata seorang astronom di Universitas Space Research Association dan Goddard Space Fligh Center NASA John Ahlers.
Salah satu alasan, planet ini memiliki fitur ekstrem adalah karena terkunci secara tidal. Artinya, satu sisi planet ini selalu menghadap Matahari. Sisi inilah yang menjadi sangat panas.
Sedangkan, sisi yang jauh relatif lebih dingin. Akibatnya, interaksi aneh di atmosfer planet sebagai bagian yang hangat dan dingin. Alasan lain planet ini aneh adalah bintang inangnya juga tidak biasa.
Bintang inangnya berputar 38 kali lebih cepat dari Matahari untuk menyelesaikan rotasi hanya dalam 16km. Kecepatan rotasi ini memengaruhi bentuk bintang, membuatnya lebih rata di kutub dan tebal di sekelilingnya.
Pada gilirannya, bentuk ini mengubah distribusi suhu bintang, dengan kutub yang lebih panas dan khatulistiwa menjadi lebih dingin. Ketika planet melewati kutub bintang, mereka mengalami semacam musim panas. Lalu, saat melewati kutub yang lebih dingin planet mengalami musim dingin.
"Jadi KELT-9b mengalami dua musim panas dan dua musim dingin setiap tahun, dengan setiap musim sekitar 9 jam," ujar NASA yang dikutip dari Digital Trends, Rabu (8/7/2020).
Selain menjadi contoh menarik dari sistem planet dan bintang yang ekstrem, KELT-9b juga dapat membantu para ilmuwan belajar mengenai cara mendeteksi exoplanet lain.
"Dari sistem planet yang telah kita pelajari melalui penggelapan gravitasi, efek pada KELT-9b sejauh ini yang paling spektakuler. Pekerjaan ini jauh menuju penyatuan gravitasi yang menjadi gelap dengan teknik lain yang mengukur keselarasan planet, yang pada akhirnya kami harap akan menggali rahasia tentang pembentukan dan sejarah evolusi planet di sekitar bintang bermassa tinggi," ujarnya.
Editor: Dini Listiyani