Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Menag Ungkap Pentingnya Jaga Alam: Mencemari Hutan Adalah Bentuk Pengkhianatan
Advertisement . Scroll to see content

Potongan Kerak Bumi Berusia 4 Miliar Tahun Ditemukan di Australia

Rabu, 24 Agustus 2022 - 15:06:00 WIB
Potongan Kerak Bumi Berusia 4 Miliar Tahun Ditemukan di Australia
Potongan Kerak Bumi Berusia 4 Miliar Tahun Ditemukan di Australia (Foto: Droellner)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Sepotong kerak Bumi berusia 4 miliar tahun seukuran Irlandia bersembunyi di Australia Barat. Temuan ini ditulis dalam penelitian terbaru. 

Potongan kerak ini termasuk yang tertua di Bumi. Karena kerak Bumi terus-menerus bergejolak dan didorong kembali ke dalam mantel oleh lempeng tektonik, sebagian besar permukaan berbatu planet ini terbentuk dalam beberapa miliar tahun terakhir. 

Namun, kerat tertua yang telah ditemukan, seperti bongkahan yang baru ditemukan di Australia Barat cenderung berumur sekitar 4 miliar tahun. Menurut rekan penulis studi Maximilian Droellner, itu menunjukkan sesuatu yang istimewa terjadi di era sejarah Bumi. 

"Ketika membandingkan temuan kami dengan data yang ada, tampaknya banyak wilayah di dunia mengalami waktu yang sama untuk pembentukan dan pelestarian kerak awal.  Ini menunjukkan perubahan signifikan dalam evolusi Bumi sekitar empat miliar tahun yang lalu, ketika pemboman meteorit berkurang, kerak stabil dan kehidupan di Bumi mulai terbentuk," kata Droellner. 

Potongan kerak purba yang tersembunyi berada di dekat tempat mineral tertua di Bumi sebelumnya ditemukan. Di Jack Hills Australia, para peneliti telah menemukan mineral kecil yang disebut zirkon yang berusia 4,4 miliar tahun, sebagaimana dikutip dari Live Science. 

Mineral-mineral ini bertahan bahkan ketika bebatuan yang pernah menahannya telah terkikis. Bebatuan di sekitar Jack Hills, yang dikenal sebagai Narryer Terrane, juga bukan batu baru. Beberapa berusia 3,7 miliar tahun yang lalu.

Petunjuk geokimia di sedimen di dekat wilayah ini menunjukkan mungkin ada kerak yang lebih tua yang terkubur di bawah batuan dan sedimen yang lebih baru di permukaan. Jadi Droellner dan rekan-rekannya memutuskan untuk menguji zirkon dalam sedimen dari Dataran Pesisir Scott, selatan Perth. Sedimen di dataran ini mengikis batuan yang lebih dalam di benua Australia.

Untuk melakukan ini, para peneliti menguapkan zirkon dengan laser yang kuat, kemudian menganalisis komposisi dua pasang elemen radioaktif yang telah dibebaskan oleh laser, uranium dan timbal serta lutetium dan hafnium. Versi elemen-elemen yang terperangkap dalam zirkon ini membusuk selama miliaran tahun. 

Jumlah relatif dari setiap versi, atau isotop, memberi tahu peneliti berapa lama unsur-unsur tersebut telah membusuk, memberikan "jam" pada usia zirkon. Penanggalan ini mengungkapkan batuan yang menyimpan mineral ini terbentuk antara 3,8 miliar dan 4 miliar tahun yang lalu.

Untuk mempelajari dari mana mineral berasal, para peneliti beralih ke data yang dikumpulkan oleh satelit yang mengorbit Bumi. Karena ketebalan kerak bumi bervariasi, gravitasi sedikit bervariasi di seluruh permukaan planet. 

Dengan mengukur variasi gravitasi ini, para ilmuwan dapat mengetahui seberapa tebal kerak di lokasi yang berbeda. Data gravitasi ini mengungkapkan segmen tebal kerak di bagian barat daya Australia Barat, kemungkinan merupakan lokasi kerak purba yang terkubur.

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut