Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Satelit Nusantara 5 Berhasil Diluncurkan, Koneksi Internet Makin Kencang Terbesar di Asia Tenggara
Advertisement . Scroll to see content

Satelit Mati NASA Diperkirakan Jatuh ke Bumi Akhir Pekan Ini, Sebagian Terbakar di Atmosfer

Sabtu, 07 Januari 2023 - 06:59:00 WIB
Satelit Mati NASA Diperkirakan Jatuh ke Bumi Akhir Pekan Ini, Sebagian Terbakar di Atmosfer
Satelit Mati NASA Diperkirakan Jatuh ke Bumi (Foto: NASA)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Satelit NASA yang mati diperkirakan akan memasuki kembali atmosfer Bumi pada Minggu malam, 8 Januari 2023. Namun, sebagian besar satelit dikabarkan akan terbakar di atmosfer.

Militer AS memperikirakan Earth Radiation Budget Satellite (ERBS) seberat 5.400 pon akan jatuh kembali ke planet asalnya pada Minggu. Sebagian satelit diperkirakan akan terbakar saat melewati atmosfer. 

"Tapi beberapa komponen diperkirakan akan bertahan saat masuk kembali," tulis pejabat NASA sebagaimana dikutip dari Space.com.

ERBS, bagian dari misi tiga satelit NASA Earth Radiation Budget Experiment diluncurkan ke orbit rendah Bumi dengan pesawat ulang-alik Challenger pada 1984. ERBS menggunakan tiga instrumen ilmiah untuk mempelajari bagaimana planet kita menyerap dan memancarkan energi matahari. 

ERBS dirancang beroperasi hanya selama dua tahun tetapi terus berdetak hingga 2005. Setelah itu menjadi bongkahan sampah luar angkasa yang besar dan kuat. Drag telah menarik pesawat ruang angkasa secara bertahap sejak saat itu.

Penyelaman maut ERBS akan menyusul jatuhnya sampah luar angkasa lainnya yang lebih dramatis. Pada 2022, misalnya, dua inti roket China Long March 5B seberat kira-kira 23 ton (21 metrik ton) jatuh kembali ke Bumi tanpa terkendali. 

Tabrakan ini terjadi masing-masing pada Juli dan November dalam setiap kasus sekitar seminggu setelah roket membantu meluncurkan modul baru ke stasiun luar angkasa Tiangong China.

Tahap pertama dari roket orbit lainnya diarahkan ke penghancuran terkendali tepat setelah lepas landas atau turun untuk pendaratan yang aman dan digunakan kembali di masa mendatang. Jadi, jatuhnya Long March 5B telah menuai kritik dari sebagian besar komunitas luar angkasa.

ERBS kasus yang berbeda, tentu saja karena sudah tinggi selama hampir empat dekade. Namun, tetap saja kecelakaan pesawat luar angkasa yang akan datang adalah pengingat orbit Bumi dihuni oleh banyak sampah luar angkasa, yang menimbulkan ancaman yang semakin meningkat karena semakin banyak satelit naik.

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut