Sebelum Meninggal, Ilmuwan Asal Inggris Berjuang Ciptakan Antibiotik Baru untuk Selamatkan Jutaan Nyawa
JAKARTA, iNews.id - Ilmuwan muda asal Inggris Kirsty Smitten meninggal dunia di tengah perjuangannya menciptakan antibiotik kelas IV. Antibiotik baru ini dapat melawan ancaman resistensi obat.
Kirsty dikabarkan tutup usia karena kanker jantung yang langka, sehingga dokter kewalahan menanganinya. Dia meninggal di rumah sakit setelah menghabiskan tujuh minggu dirawat di rumah sakit Queen Elizabeth.
Dinoabatkan sebagai ilmuwan Forbes 30 under 30, Kirsty sebenarnya siap menyelamatkan jutaan nyawa setelah mengembangkan dua antibiotik baru yang dapat melawan ancaman resisten obat.
Kirsty mendirikan perusahaan MetalloBio untuk mengembangkan obat. Dia melanjutkan pekerjaan pentingnya sambil menjalami kemoterapi. Upaya menciptakan antibiotik IV untuk mengatisipasi terbunuhnya puluhan juta orang karena resistensi mikroba yang diyakini mulai terjadi 2050.
Dengan kematiannya, saat ini upaya yang dilakukan Kirsty harus diteruskan oleh ilmuwan lain. Keluarga berharap ada ilmuwan yang tertarik untuk melanjutkan upayanya menyelamatkan umat manusia.
"Kirsty berjuang sampai akhir tetapi kanker ini sangat agresif sehingga dia tidak dapat mengalahkannya,” kata kakak iparnya, Sukhi Smitten, yang menikah dengan kakak laki-laki Kirsty, Matt.
Kirsty, dari Solihull, West Midlands, pertama kali dirawat di rumah sakit pada November lalu, dan dokter mengira dia hanya menderita cedera otot karena sedikitnya informasi tentang kanker tersebut.
Kendati demikian, dia meyakini ada sesuatu yang aneh hingga akhirnya dilakukan CT scan. Pada akhirnya, terungkap ada tumor kanker di atrium kanannya, salah satu dari dua ruang jantung yang lebih kecil dan atas.
Sebelum meninggal, Kristy sempat mengatakan apa yang sedang dia kerjakan sebenarnya masih berhubungan dengan apa yang sedang dia derita saat ini.
Editor: Dini Listiyani