Sebentar Lagi Ada Hujan Meteor Geminid di Langit Indonesia, Catat Tanggalnya!
Berbeda dengan hujan meteor lain yang biasanya berasal dari komet, Geminid justru muncul dari jejak debu asteroid 3200 Phaethon. NASA menjelaskan, Phaethon unik karena berperilaku seperti komet ketika mendekati Matahari, sehingga meninggalkan butiran debu yang kemudian dilintasi Bumi setiap Desember.
Saat Bumi melewati jalur debu tersebut, partikel kecil memasuki atmosfer dengan kecepatan sekitar 35 km per detik dan menghasilkan kilatan cahaya yang disebut meteor.
Pengamatan hujan meteor Geminid di Indonesia paling ideal dilakukan mulai pukul 22.00 hingga jelang fajar. Pada waktu tersebut, titik asalnya (radiant) di rasi Gemini berada lebih tinggi di langit, sehingga jumlah meteor tampak lebih banyak.
Fase bulan pada periode ini relatif mendukung, karena cahaya Bulan tidak terlalu terang pada jam-jam puncak, membuat meteor lebih mudah terlihat.
Untuk mendapatkan pengalaman terbaik, berikut tips praktis yang dianjurkan lembaga astronomi global:
1. Cari Lokasi Gelap
Hindari area dengan polusi cahaya tinggi. Pinggiran kota, pegunungan, pantai, atau area pedesaan jauh lebih ideal.
2. Tidak Perlu Teleskop
Meteor bergerak cepat. Mata telanjang jauh lebih efektif untuk menangkap lintasannya.
3. Datang Lebih Awal
Biarkan mata beradaptasi dengan gelap selama 20–30 menit agar meteor lebih mudah terlihat.
4. Arah Pandang yang Tepat
Tidak harus menatap rasi Gemini secara langsung. Cukup arahkan pandangan ke langit bagian timur–tenggara atau area langit yang paling gelap.
5. Periksa Cuaca
Awan tebal dan hujan dapat menghalangi pandangan. Cek prakiraan cuaca setempat sebelum berangkat.