Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Momen Kembang Api Hiasi Langit Monas di Penutupan Karnaval HUT ke-80 RI
Advertisement . Scroll to see content

Sejarah Kembang Api, Ternyata Bermula dari Ketidaksengajaan

Minggu, 02 September 2018 - 14:30:00 WIB
Sejarah Kembang Api, Ternyata Bermula dari Ketidaksengajaan
Sejarah Kembang Api, Ternyata Bermula dari Ketidaksengajaan (Foto: Pixabay)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kembang api bukan lagi benda asing dalam kehidupan manusia. Setiap perayaan di dunia ini, selalu melibatkan kembang api untuk memeriahkannya.

Kembang api dikenal merayakan malam pergantian tahun atau event besar dunia. Meski begitu, tidak banyak tahu kembang api sejarah dari kembang api itu sendiri.

Menurut Live Science, Minggu (2/9/2018), kebanyakan sejarawan berpikir, kembang api ditemukan di China meskipun beberapa orang berpendapat Timur Tengah atau India sebagai tempat asalnya. Menurut American Pyrotechnics Safety and Education Foundation, sekitar 800 masehi para alkemis China mencampurkan kalium nitrate (saltpeter), belerang, dan arang sehingga menciptakan mesiu mentah.

Mesiu mentah itu sebenarnya bukan tujuan mereka, alias tidak disengaja. Mereka sebenarnya mencari resep untuk kehidupan kekal, tapi apa yang mereka ciptakan justru mengubah dunia.

Untuk membuat beberapa kembang api pertama, mereka mengemas mesiu baru dalam batang bambu dan melemparkan tembakan api, sehingga menciptakan ledakan keras.

Setelah ini, kembang api berevolusi. Tabung kertas menggantikan batang bambu dan orang menambahkan fuses yang terbuat dari kertas tisu. Pada abad ke-10, orang China telah mengetahui mereka bisa membuat bom dengan mesiu.

Dalam 200 tahun ke depan, kembang api diasah menjadi roket yang bisa ditembakkan ke musuh tanpa bantuan panah. Teknologi ini masih digunakan dalam pertunjukkan kembang api hingga sekarang.

Penyebaran Mesiu
Pada 1295, Marco Polo membawa kembang api ke Eropa dari Asia. Kemudian pada abad ke-13, bubuk mesiu dan resep untuk membuatnya sampai ke Eropa dan Arab melalui diplomat lain, penjelajah, dan misionaris Fransiskan.

Dari sana, Barat mengembangkan teknologi menjadi senjata yang lebih kuat seperti meriam dan muskets. Orang di Barat masih mempertahankan gagasan asli tentang kembang api dan menggunakannya selama perayaan.

Di Inggris, para penguasa menggunakan pertunjukan kembang api untuk menghibur pengikut mereka. Pertunjukan kembang api kerajaan pertama diperkirakan terjadi pada hari pernikahan Henry VII pada 1486.

Belajar Seni Ledakan
Menurut History.com, selama Renaissance, sekolah piroteknik bermunculan di seluruh Eropa. Sekolah tersebut mengajarkan siswa bagaimana menciptakan ledakan yang rumit. Di Italia, kembang api sangat populer dan 1830-an, orang-orang di sana memasukkan sejumlah kecil logam dan material lain untuk meningkatkan kecerahan, serta membuat bentuk lebih kreatif.

Mereka juga akhirnya mengembangkan lebih banyak warna untuk kembang api. Hingga saat itu, semua kembang api berwarna oranye. Orang Italia menciptakan campuran dengan berbagai bahan kimia, sehingga menghasilkan tampilan kembang api yang jauh lebih modern.

Selain itu, mereka juga menggunakan strontium untuk merah, biru untuk hijau, tembaga untuk biru, dan natrium guna menghasilkan warna kuning.

Perjalanan ke Dunia
Ketika orang Eropa melakukan perjalanan ke New World, resep kembang api juga ikut bersama mereka. Menurut History.com, beberapa orang mengatakan Kapten John Smith memulai pertunjukan Amerika pertama di Jamestown, Virginia pada 1608.

Pada 4 Juli 1777, ulang tahun pertama hari Continental Congress mengadopsi Deklarasi Kemerdekaan, kembang api menjadi tradisi Fourt of July. Tahun sebelumnya, John Adams menulis dalam suratnya yang berbunyi, 'Hari itu akan sangat mengesankan dalam sejarah Amerika. Saya cenderung percaya itu akan dirayakan oleh generasi berikutnya sebagai festival ulang tahun besar.’

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut