Suhu Pesawat Luar Angkasa Jadi Masalah Mendesak untuk CAPSTONE NASA
JAKARTA, iNews.id - Engineer NASA terus bekerja pada satelit CAPSTONE yang saat ini sedang dalam perjalanan ke orbit eksperimental di sekitar Bulan tapi masuk ke mode aman awal bulan ini. Masalah tengah dipelajari tapi satelit belum kembali beroperasi.
Masalah yang paling mendesak terkait dengan suhu pesawat luang angkasa. Lingkungan luar angkasa sangat dingin, pesawat ruang angkasa biasanya perlu dipanaskan agar elektroniknya berfungsi dengan baik, karena komponen elektronik cenderung gagal pada suhu yang sangat rendah.
NASA mengumumkan sistem propulsi CAPSTONE turun di bawah suhu operasinya setelah pesawat melakukan manuvernya. Kabar baiknya adalah tampaknya ada cukup daya yang tersedia untuk sistem propulsi mempertahankan suhunya saat ini.
"Selama beberapa hari terakhir, kekuatan CAPSTONE - meskipun dibatasi oleh orientasi pesawat ruang angkasa dalam putarannya relatif terhadap Matahari- tampaknya cukup untuk memanaskan sistem propulsi," tulis NASA sebagaimana dikutip dari Digital Trends.
Setelah suhu sistem propulsi pesawat ruang angkasa berada pada 41 derajat F (5 ° C) selama setidaknya 12 jam, kata NASA, tim akan mengevaluasi lebih lanjut sistem untuk digunakan dalam operasi pemulihan.
Pembaruan yang lebih luas dari Advanced Space, perusahaan yang memiliki dan mengoperasikan CAPSTONE untuk NASA, memberikan rincian lebih lanjut. Perusahaan menyatakan komunikasi dengan satelit, yang juga telah terputus setelah masalah tersebut, sekarang “meningkat secara dramatis.” Dia juga mengatakan telah mengidentifikasi penyebab awal masalah, meskipun tidak membagikan rincian tentang apa ini.
Pesawat ruang angkasa itu masih pada lintasan yang direncanakan yaitu menuju orbit di sekitar bulan yang disebut orbit halo bujursangkar dekat. Orbit ini belum pernah digunakan sebelumnya, tetapi secara teoritis membutuhkan bahan bakar yang sangat sedikit untuk mempertahankannya.
Rencananya adalah menggunakan orbit ini untuk stasiun ruang angkasa Gateway masa depan guna memberikan dukungan logistik untuk misi bulan. Jadi CASTONE bertujuan untuk menguji apakah orbit ini aman dan layak dalam praktik, sebagaimana dikutip dari Digital Trends.
Pesawat ruang angkasa itu dijadwalkan memasuki orbit ini pada November. NASA dan Advanced Space mengatakan mereka merencanakan opsi pemulihan untuk pesawat ruang angkasa dan bertujuan meminimalkan risiko lebih lanjut demi misi tapi mereka belum memiliki garis waktu untuk proses pemulihan.
Editor: Dini Listiyani