Tak Sengaja, Ilmuwan Temukan Gigi Megalodon Berukuran 3 Inci
JAKARTA, iNews.id - Ilmuwan telah menemukan gigi megalodon pertama yang diawetkan di habitat alami. Ahli paleontologi di Universitas Wyoming melihat gigi berusia 3,5 juta tahun itu tergeletak di gunung laut lebih dari 10.000 kaki di bawah Pasifik Utara dekat Hawaii.
Gigi berukuran 3 inci adalah yang pertama ditemukan jauh di dalam laut. Karena, sebagian besar gigi megalodon dikeruk dari sedimen dasar laut. Karena spesimen tersebut hanya sebagian fosilnya, tim dapat melihat detail yang sangat indah yang belum pernah ada sebelumnya yakni enamel dan pulpa spons di dalamnya.
Penemuan ini terjadi secara tidak sengaja ketika para ilmuwan mensurvei daerah tersebut dengan kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh (ROV) untuk memahami geologi dan biologi laut dalam. ROV menemukan gunung bawah laut, dan gigi itu tergeletak di antara bebatuan, tidak tertutup dan tidak terganggu.
"Ada area dasar laut, terutama cekungan laut dalam yang jauh dari daratan, di mana sedikit atau tidak ada pengendapan sedimen yang terjadi dalam jangka waktu lama. Ada kemungkinan juga gigi terkikis dan berubah menjadi sedimen yang lebih muda, tapi hal itu mungkin tidak terjadi dalam kasus ini," kata ahli paleontologi di Universitas Wyoming Tyler Greenfield.
Tepi tajamnya yang bergerigi masih utuh, menunjukkan dia tidak copot dari batu di sekitarnya dan terjatuh di laut sebelum ditemukan.
Banyak fosil gigi hiu yang ditemukan di pantai-pantai di seluruh dunia dihaluskan melalui proses ini setelah mereka copot dari formasi batuan tempat mereka terjebak. Namun dalam kasus spesimen baru ini, pinggirannya yang tidak rata menunjukkan cerita yang berbeda. Salah satu alasannya, tulis para peneliti, adalah lokasinya.
Fosil biasanya terbentuk ketika tumbuhan atau hewan mati tertutup tanah atau pasir, seperti makhluk laut megalodon. Ketika semakin banyak lapisan sedimen menumpuk di tubuh, mineral menggantikan tulang atau dinding sel dan mengubah sisa-sisa menjadi salinan batuan sempurna dari aslinya.
Inilah sebabnya mengapa sebagian besar fosil ditemukan terjepit di dalam lapisan formasi batuan sedimen. Namun hal seperti ini tidak terjadi pada gigi megalodon.
Gigi menghabiskan beberapa juta tahun terakhir dengan bertengger di puncak punggung bawah laut, di mana arus laut mencegah pasir menutupinya, sebagaimana dikutip dari DailyMail.
Hal lain yang membuat spesimen ini unik adalah bagian luar gigi yang tampak menjadi fosil. Ujungnya patah, begitu pula alasnya, memperlihatkan daging spons di dalamnya.
Editor: Dini Listiyani