Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jejak Letusan Gunung Berapi Indonesia: Sejarah, Duka dan Peringatan dari Alam
Advertisement . Scroll to see content

Tanda Aliran Lava Ditemukan, Bukti Aktivitas Gunung Berapi Venus Terus Bertambah

Jumat, 31 Mei 2024 - 08:19:00 WIB
Tanda Aliran Lava Ditemukan, Bukti Aktivitas Gunung Berapi Venus Terus Bertambah
Bukti Aktivitas Gunung Berapi Venus Terus Bertambah (Foto: NASA)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Venus rupanya lebih aktif secara geologis dibanding yang diperkirakan sebelumnya. Bukti aktivitas Venus pun semakin bertambah. 

Para ilmuwan planet yang meneliti data berusia puluhan tahun dari pesawat luar angkasa Magellan NASA telah menemukan tanda-tanda aliran lava. Ini berasal dari dua gunung berapi di Venus yang meletus awal 1990an. Saat itu pula Magellan mengorbit negara di atasnya. 

Ini menandai kedua kalinya para ilmuwan mengidentifikasi bukti geologis langsung dari aktivitas vulkanik di Venus, menunjukkan planet ini mungkin sama aktifnya secara geologis dengan Bumi.

Venus dan Bumi berukuran hampir sama dan dihujani air dalam jumlah yang sama miliaran tahun yang lalu. Karena alasan ini, banyak ilmuwan bertanya-tanya mengapa Venus berubah menjadi pemandangan neraka. Padahal Bumi berkembang menjadi planet yang dapat dihuni. 

Mempelajari aktivitas vulkanik Venus, yang diduga oleh para ilmuwan didorong oleh panas internal, mungkin memberikan gambaran tentang evolusi kedua planet tersebut, sebagaimana dikutip dari Space.com. 

Aliran lava yang baru terlihat para peneliti tampaknya mengalir keluar dari lereng barat Sif Mons dan Niobe Planitia. Merujuk pada aliran lava di Bumi, para ilmuwan memperkirakan letusan Sif Mons mengeluarkan sekitar 12 mil persegi (30 kilometer persegi) batuan, yang cukup untuk memenuhi 36.000 kolam renang Olimpiade. 

Sementara letusan Niobe Planitia, kata NASA, mengeluarkan lava yang dapat memenuhi 54.000 kolam renang Olimpiade. Namun, sebagai konteksnya, letusan Mauna Loa di Hawaii pada 2022 menyemburkan lava yang cukup untuk memenuhi 100.000 kolam Olimpiade.

Bukti aliran lava baru ini berakar pada gelombang radio yang dipancarkan ke Venus melalui radar Magellan. Gelombang ini menembus awan tebal dan beracun di planet ini sebelum memantul dari permukaan dunia dan kembali ke pesawat ruang angkasa. Pantulan ini, yang dikenal sebagai hamburan balik, dapat menyampaikan informasi tentang permukaan batuan suatu planet.

Saat menganalisis data Magellan yang dikumpulkan antara 1990-1992, para ilmuwan menemukan kekuatan sinyal meningkat pada orbit selanjutnya. Mereka menafsirkan lonjakan tersebut sebagai batuan terang yang baru terbentuk di permukaan, kemungkinan besar merupakan lava yang memadat.

“Setelah mengesampingkan kemungkinan lain, kami memastikan interpretasi terbaik kami adalah ini adalah aliran lava baru," kata rekan penulis studi Marco Mastrogiuseppe dari Universitas Sapienza Roma dalam sebuah pernyataan. 

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut