Teknologi Exomind Bantu Regulasi Emosi, Stres dan Depresi Bisa Terkendali?
JAKARTA, iNews.id - Kesadaran untuk menjaga kesehatan mental semakin besar di era modern seperti sekarang. Karena itu, beberapa supporting terapi dijalani demi menjaga kesehatan mental.
Di era modern ini, muncul teknologi bernama Exomind dari BTL yang dirancang untuk meningkatkan kesehatan mental secara nyaman, non-invasif, dan berbasis sains mutakhir. Apakah teknologi ini memungkinkan untuk menangani depresi atau gangguan mental lainnya?
Menurut penuturan Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik dr Danu Mahandaru, Sp.BP-RE, Exomind merupakan teknologi baru yang kini menjadi langkah maju bagi industri estetika dan wellness.
Teknologi Exomind bekerja dengan menstimulasi area-area kunci otak yang berperan dalam regulasi emosi, fungsi kognitif, dan pengendalian diri.
"Dengan mengaktifkan jalur saraf penting, Exomind membantu memulihkan aktivitas otak yang sehat, serta meningkatkan konektivitas neuronal untuk memberikan dampak positif pada kesehatan mental," ujar dr Danu saat ditemui di Superb Clinic, Jakarta Selatan, beberapa hari lalu.
Dalam penggunaannya, Exomind menggunakan ExoTMS, inovasi baru dari stimulasi magnetik transkranial (TMS), metode yang telah lama terbukti efektif dalam meningkatkan fungsi otak dan mengatasi berbagai macam permasalahan kesehatan mental.
"Teknologi Exomind ini sudah mendapat pengakuan FDA cleared dan CE-Mark dalam penanganan kesehatan mental," tambah dr Danu.
Lebih lanjut, Aesthetic Wellness and Anti-Aging Stem Cell Therapy dr Heru Gumay menerangkan bahwa teknologi ini bersifat 'supportif' untuk penanganan gangguan mental. Artinya, bukan menjadi terapi utama, namun dapat meningkatkan progresif perbaikan.
Beberapa masalah mental yang bisa diperbaiki dengan Exomind, antara lain depresi dan kecemasan, perilaku obsesif-kompulsif, over thinking, binge eating atau gangguan makan berlebih, susah tidur, hingga permasalahan mental lainnya.
"Tapi perlu diingat, terapi dengan Exomind tidak serta merta menyembuhkan masalah mental. Ini hanya terapi penunjang demi memperbaiki kesehatan mental secara keseluruhan," ujar dr Heru.