Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Heboh! Benda Diduga UFO Terekam Kamera Teleskop Tembaki Permukaan Bulan
Advertisement . Scroll to see content

Teleskop Luar Angkasa Hubble Temukan 6 Galaksi Mati

Sabtu, 25 September 2021 - 19:04:00 WIB
 Teleskop Luar Angkasa Hubble Temukan 6 Galaksi Mati
Teleskop Luar Angkasa Hubble Temukan 6 Galaksi Mati (Foto: NASA)
Advertisement . Scroll to see content

SAN FRANCISCO, iNews.id - Teleskop luar angkasa Hubble NASA telah menemukan enam galaksi mati di luar angkasa. Galaksi kehabisan gas hidrogen dingin yang dibutuhkan untuk membuat bintang saat alam semesta berusia sekitar 3 miliar tahun, yang dianggap sebagai periode kelahiran bintang paling produktif dalam sejarahnya. 

Keenam galaksi itu dikenal sebagai MRG-M1341, MRG-M0138, MRG-M2129, MRG-M0150, MRG-M0454 dan MRG-M1423. Penemuan ini dilakukan bersamaan dengan Atacama Large Milimeter/Submilimeter Array (ALMA) di Chili. 

"Pada titik ini di alam semesta kita, semua galaksi seharusnya membentuk banyak bintang. Ini adalah zaman puncak pembentkan bintang. Jadi apa yang terjadi dengan semua gas dingin di galaksi ini sejak dini? kata asisten profesor astronomi di Universitas Massachusetts dan penulis utama studi Kate Whitaker. 

Untuk saat ini, para ilmuwan tidak yakin mengapa galaksi kehabisan gas 11 miliar tahun lalu, sehingga membuat mereka berspekulasi, sebagaimana dikutip dari Daily Mail, Sabtu (25/9/2021).

"Apakah blackhole supermasif di pusat galaksi menyala dan memanaskan semua gas? Kalau begitu, gasnya mungkin masih ada, tapi sekarang panas. Atau bisa saja dikeluarkan dan sekarang sedang dicegah untuk bertambah kembali ke galaksi," kata Whitaker. 

Galaksi-galaksi ini kemungkinan tidak akan pernah pulih kembali bahkann jika galaksi-galaksi lain bergabung dengan yang kecil di dekatnya. Dengan menyerap galaksi lain, itu mengembang galaksi mati dan jika karena alasan tertentu, mereka mulai membuat bintang baru, itu mirip dengann semacam pembekuan. 

Meskipun kurangnya pembentukan bintang, galaksi-galaksi ini diyakini telah berevolusi dan tumbuh. Galaksi dipelajari sebagai bagian dari program Resolve QUIEscent Magnified Galaxies At High Redshift (REQUIEM), yang melihat galaksi jauh yang tampak berwarna merah.

Sebuah teknik yang dikenal sebagai 'pelensaan gravitasi' diterapkan untuk menemukan galaksi, kata Whitaker. 'Dengan menggunakan lensa gravitasi yang kuat sebagai teleskop alami, kita dapat menemukan galaksi yang jauh, paling masif, dan pertama yang menghentikan pembentukan bintangnya,' ujar Whitaker. 

Alam semesta secara luas diyakini berusia sekitar 14 miliar tahun, berdasarkan Konstanta Hubble 70. Pada 2019, para ilmuwan dalam studi terpisah menyarankan bahwa Konstanta Hubble adalah 82,4, yang akan membuat alam semesta berusia sekitar 11,4 miliar tahun.

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut