Thomas Alva Edison dan Nikola Tesla, Siapa yang Menemukan Lampu?

JAKARTA, iNews.id - Thomas Alva Edison dan Nikola Tesla seakan tidak bisa dipisahkan. Kedua penemu terkenal dunia ini menemukuni dalam bidang ilmu yang sama dan mempunyai kontribusi yang cukup besar.
Perjalanan Edison dan Tesla sangat erat, sehingga banyak yang penasaran siapa yang paling unggul di antara keduanya. Tak jarang ada juga orang yang bingung siapa yang sebenarnya menemukan lampu pertama.
Nah agar lebih jelas, berikut ini penejelasan untuk mengetahuinya.
Hubungan antara Thomas Alva Edison dan Nikola Tesla adalah bos dan karyawan. Tesla bekerja di perusahaan Edison Machine Works selama sekitar enam bulan. Tapi, keduanya bertikai mengenai sistem kelistrikan yang mengaliri daya pada dunia.
Edison mengusung arus searah (DC) dan Nikola Tesla menghadirkan sistem arus bolak-balik (AC). Meskipun keduanya sama-sama jenis, tapi faktanya Tesla tidak membantu dalam menciptakan bola lampu.
Thomas Alva Edison lah yang menerima hak paten bola lampunya dengan filamen karbon pada 1879. Ini terjadi sebelum Tesla berada di Amerika Serikat. Tesla sendiri hanya menggarak sistem lampu jalan yang menggunakan busur.
Tesla menyelesaikan proyek tapi karyanya tidak pernah benar-benar digunakan. Thomas Alva Edison mengembangkan karya bersama sebelum dia menggarap bola lampu yang praktis dan hemat biaya. Tapi Tesla bukan salah satu dari ilmuwan itu.
Namun, upaya penemu lampu sebenarnya telah dimulai jauh sebelum Edison mematenkan bola lampu pertamanya yakni sudah ada sejak 1800 oleh Alessandro Volta. Alessandro Volta mengembangkan metode praktis pertama untuk menghasilkan listrik, tumpukan volta.
Terbuat dari cakram seng dan tembaga bergantian diselingi dengan lapisan karton yang dibasahi air garam. Tumpukan menghantarkan listrik saat kabel tembaga dihubungkan di kedua ujungnya. Kawat tembaga bercahaya Volta secara resmi dianggap sebagai pendulu baterai. Tapi, juga salah satu manifestasi paling awal dari lampu pijar.
Editor: Dini Listiyani