Tiba di Bulan, Lander Jepang Kirim Gambar ke Bumi: Perlihatkan Kantong Kawah

JAKARTA, iNews.id - Lander Jepang Smart Lander for Investigating Moon (SLIM) telah memancarkan kembali gambar pertama permukaan Bulan. Pancaran kembali setelah lander tiba di orbit mengelilingi Bulan di Hari Natal.

Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang (JAXA) mengungkapkan gambar monokrom namun sangat detail dari permukaan Bulan yang memiliki kantong kawah. JAXA membagikan foto di feed X atau yang dulunya Twitter.

Baca Juga

Panglima Militer Israel Akui Tak Mudah Lawan Hamas, Perang di Gaza Bisa Berbulan-bulan

Gambar tersebut dibuat setelah pesawat luar angkasa berhasil masuk ke orbit Bulan pada pukul 02:51 EST (0951 GMT atau 16:51 waktu Jepang), Senin (25 Desember).

SLIM diluncurkan pada 6 September, bersamaan dengan Misi Pencitraan dan Spektroskopi Sinar-X (XRISM) JAXA. Sementara XRISM tetap mengorbit di sekitar Bumi, SLIM meninggalkan Bumi menuju orbit elips, mengelilingi Bulan kira-kira sekali setiap 6,4 jam.

Baca Juga

Infografis Kaleidoskop 2023: Perjalanan Kereta Cepat Whoosh Layani 1 Juta Penumpang dalam 2 Bulan

Orbit ini membawa lander sedekat mungkin dengan permukaan Bulan sekitar 373 mil (600 kilometer), dan pesawat luar angkasa berayun sejauh 2.485 mil (4.000 km) dari Bulan, sebagaimana dikutip dari Space.

Pesawat luar angkasa sepanjang 8,8 kaki (2,7 meter) ini dijadwalkan mendarat di Bulan pada 24 Januari. Jika lander SLIM di Bulan berhasil, Jepang akan menjadi negara kelima setelah Uni Soviet, AS, China, dan India melakukan pendaratan di Bulan dengan sukses.

Baca Juga

Kaleidoskop 2023: Perjalanan Kereta Cepat Whoosh Layani 1 Juta Penumpang dalam 2 Bulan

Setelah berhasil mendarat di Bulan, SLIM akan memverifikasi teknologi yang diperlukan untuk pendaratan di Bulan dan juga planet-planet Tata Surya, serta melakukan penyelidikan jarak dekat dan pribadi terhadap permukaan Bulan dengan penyelidikan skala kecil.

“Dengan menciptakan pendarat SLIM, manusia akan melakukan perubahan kualitatif untuk bisa mendarat di tempat yang kita inginkan dan bukan hanya di tempat yang mudah untuk mendarat, seperti yang terjadi sebelumnya,” tulis badan antariksa tersebut dalam deskripsi misinya.