Tragis! 3 Astronaut China Terlantar di Luar Angkasa gegara Tabrak Puing Antariksa
JAKARTA, iNews.id - Tiga astronaut China terdampar di luar angkasa, dan kemungkinan mengalami kesulitan untuk kembali dengan selamat ke Bumi. Mereka terjebak di luar angkasa gegara kapsul yang ditumpangi menabrak puing antariksa.
Kabar ini viral di media sosial. Badan Antariksa Berawak China (CMSA) mengumumkan kabar ini beberapa hari lalu. Dijelaskan CMSA, kepulangan tiga astronaut China tertunda setelah puing antariksa menabrak Shenzhou 20 yang rencananya akan membawa mereka kembali ke Bumi dari stasiun antariksa Tiangong Tiongkok.
Hingga kini CMSA masih menyelidiki tingkat kerusakan. Selain itu, tim ahli independen mengatakan, insiden mengerikan ini menjadi tanda bahaya dari keberadaan puing-puing orbital di antariksa.
"Hanya masalah waktu sebelum sesuatu yang lebih parah terjadi," kata analis riset Lauren Kahn dari Universitas Georgetown memperingati dampak 'sampah' antariksa, dikutip dari Scientific American, Minggu (9/11/2025).
Sebagai informasi, sampah antariksa pada dasarnya adalah semua benda buatan manusia yang melayang di luar angkasa dan tidak lagi berguna. Seiring meningkatnya peluncuran orbital dan aktivitas antariksa lainnya, demikian pula fragmen yang dihasilkan dari tabrakan, patahan tidak disengaja, masa roket yang sudah habis, dan sebagainya.
Di orbit Bumi, puing-puing dapat melayang selama beberapa dekade. Lalu, secara bertahap akan turun karena hambatan atmosfer sebelum akhirnya mengalami reentry yang berapi-api.
"Akibatnya, sebagian lingkungan orbit di Bumi dipenuhi benda-benda berbahaya yang dapat bertabrakan dengan infrastruktur antariksa vital," ungkap Kahn.
Sebuah analisis baru-baru ini yang ditulis Kahn melacak 34.000 keping sampah luar angkasa yang berukuran lebih besar dari 10 cm yang dikatalogkan dari 1958 hingga pertengahan April 2025. Dari data itu, peneliti menemukan 73 persen dari semua sampah terlacak di orbit saat ini bersumber dari peluncuran China, AS, dan Rusia.
NASA melanjutkan, hingga kini terdapat lebih dari 45.000 objek buatan manusia yang mengorbit di Bumi. Beberapa di antaranya dapat menyebabkan kerusakan parah pada stasiun dan satelit ruang angkasa.
Ini pun artinya dapat membahayakan ekonomi ruang angkasa global yang saat ini bernilai lebih dari 600 miliar dolar Amerika Serikat.
Meskipun objek yang lebih besar dari 10 cm dapat ditemukan dan dilacak, bahaya sesungguhnya berasal dari puing-puing yang lebih sulit dilihat, yang ukurannya bisa sekecil peluru dan melaju dengan kecepatan lebih dari 27.000 kilometer per jam.
"Itulah yang menakutkan," kata Jonathan McDowell, astronom di Pusat Astrofisika Harvard & Smithsonian. "Mereka seperti bom waktu di orbit," tambahnya.
Meskipun CMSA belum mengungkapkan rincian lebih lanjut tentang objek yang mungkin menabrak pesawat ruang angkasa Shenzhou 20 , McDowell mengatakan bahwa bahkan potongan kecil pun bisa berbahaya jika menabrak sistem utama.
Meski begitu, para astronaut kemungkinan aman di luar angkasa, kata McDowell, karena Tiongkok memiliki pesawat antariksa lain yang berlabuh di stasiun luar angkasa dan siap untuk menjemput mereka jika mereka tidak dapat kembali dengan pesawat Shenzhou 20.
Editor: Muhammad Sukardi