Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Alasan Bulan Membesar saat Terjadi Fenomena Alam Supermoon
Advertisement . Scroll to see content

Usia Bulan Lebih Tua dari Perkiraan Sebelumnya, Ilmuwan Amati Formasi Kristal pada Sample

Kamis, 26 Oktober 2023 - 05:02:00 WIB
Usia Bulan Lebih Tua dari Perkiraan Sebelumnya, Ilmuwan Amati Formasi Kristal pada Sample
Usia Bulan Lebih Tua dari Perkiraan Sebelumnya (Foto: NASA)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Bulan telah menjadi titik fokus penelitian dan eksplorasi luar angkasa selama bertahun-tahun. Tapi, manusia belum sepenuhnya memahami asal usul satelit alami Bumi ini. 

Penelitian baru saja menemukan Bulan berusia 40 juta tahun lebih tua dari perkiraan sebelumnya. Dalam penelitian yang diterbitkan European Association of Geochemistry, ilmuwan mengamati usia formasi kristal yang ditemukan pada sampel batuan dari permukaan Bulan.

Banyaknya kristal yang disebut zirkon dalam sampel yang dikumpulkan bertahun-tahun lalu oleh program Apollo NASA menunjukkan, permukaan Bulan terbentuk sekitar 110 juta tahun setelah pembentukan Tata Surya. 

Para ilmuwan menggunakan teknik analisis, termasuk spektrometri massa untuk mengukur keberadaan molekul tertentu dalam batuan. Metode analisis lainnya, atom-probe tomography digunakan untuk mendeteksi jumlah peluruhan radioaktif dalam sampel, yang digunakan untuk menentukan usia kristal dalam batuan. 

NASA memegang teori benda seukuran Mars bertabrakan dengan Bumi beberapa miliar tahun lalu membentuk Bulan. Pemahaman baru tentang usia bulan ini sebenarnya memberi para ilmuwan gambaran kasar tentang kapan tabrakan tersebut mungkin terjadi, sebagaimana dikutip dari Engadget. 

Temuan ini menyoroti pentingnya misi eksplorasi seperti misi Apollo 17 sebagai inti dari penemuan ini. Misi berawak 1972 untuk mensurvei permukaan Bulan secara geologis menghasilkan 243 pon material dibawa kembali ke Bumi hanya untuk diperiksa oleh para peneliti 51 tahun kemudian.

Hingga saat ini, NASA mengatakan lebih dari 105 pesawat luar angkasa robotik telah diluncurkan untuk menjelajahi Bulan, sehingga peluang mendapatkan lebih banyak temuan tidak terbatas. 

Meskipun misi berawak ke bulan berikutnya yang dipimpin NASA baru akan terlaksana paling cepat pada 2025, diharapkan lebih banyak program penjelajahan untuk memberikan lebih banyak petunjuk tentang pembentukan permukaan Bulan.

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut